Sabtu, 18 April 2009

KARYA AGUNG KI HAJAR DEWANTARA


Dear Fellows, let’s study again the valuable things left by the father of Indonesia Education, the Honourable Ki Hajar Dewantara or sang Teratai

Salah satu karya Agung beliau adalah sebuah artikel yg pada waktu itu, di jaman penjajahan Belanda sempat mengegerkan Dunia Barat.

Als Ik Eens Nederlander Was = ANDAIKAN AKU ANAK SEORANG BELANDA

“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu!”

(Soewardi Soerjaningrat, “Als Ik Eens Nederlander Was”, De Express, 1913)

"... Sungguh alangkah hebatnya kalau tiap-tiap guru di perguruan Tamansiswa itu satu per satu adalah Rasul Kebangunan! Hanya guru yang dadanya penuh dengan jiwa kebangunan dapat 'menurunkan' Kebangunan ke dalam jiwa sang Anak"

- Presiden Soekarno -

Berikut ini adalah sebuah artikel pendidikan karya Mas Priyo atau lebih tepatnya
Ki Priyo Dwiarso, (putra Alm Ki Hadisukatno)

Dalam salah satu artikel yg terdapat di www.tamansiswa.org

SISTEM AMONG MENDIDIK SIKAP MERDEKA LAHIR-BATHIN

Ditulis oleh Ki Priyo Dwiarso Jumat, 28 Maret 2008

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara merangkum konsep yang dikenal dengan istilah Among Methode atau sistem among. AMONG mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among” (momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa disebut pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang waktu. Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.
Sistem among mengharamkan hukuman disiplin dengan paksaan/kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Kini orang banyak melihat tayangan kekerasan, misalnya saja film anak “Tom & Jery” yang melaksanakan hukuman kepada sesama dengan meledakkan dinamit. Hal ini tidak sesuai dengan pendidikan anak bila kita ingat sifat kodrati anak “nonton, niteni, niroke”. Sinetron tertentu ada yang dengan lugas melampiaskan kekerasan dan dendam. Sebaiknya orang tua mencermati, mengarahkan dan memilih tayangan TV di rumahnya. Sistem Among dilaksanakan secara “tut wuri handayani” dimana kita dapat “menemukenali” anak, bila perlu perilaku anak boleh dikoreksi (handayani) namun tetap dilaksanakan dengan kasih sayang.
Ki Hadjar Dewantara menetapkan 7 azas Tamansiswa 1922 yang pada butir pertama berbunyi “Sang anak harus tumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei) itulah perlu sekali untuk segala kemajuan (evolutie) dan harus dimerdekakan seluas-luasnya. Pendidikan yang beralaskan paksaan-hukuman-ketertiban (regering-tucht en orde) kita anggap memperkosa hidup kebatinan sang anak. Yang kita pakai sebagai alat pendidikan yaitu pemeliharaan dengan sebesar perhatian untuk mendapat tumbuhnya hidup anak, lahir dan batin menurut kodratnya sendiri. Itulah yang kita namakan Among Methode.”
Selanjutnya butir ke-2 Azas Tamansiswa 1922 berbunyi “Pelajaran berarti mendidik anak-anak akan menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka fikirannya dan merdeka tenaganya.”
Pendidikan sistem among bersendikan pertama Kodrat Alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. Sendi kedua Kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri.
Ki Hadjar Dewantara menempatkan jiwa merdeka sebagai sifat kodrati sang anak yang harus ditumbuh kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran.
Ketika Ki Hadjar Dewantara melawan OO (onderwijs ordonantie) terlontar gagasan sekolah semesta dimana secara kodrati setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru. Dikembangkannya juga KBM (kegiatan belajar mengajar) melalui sifat kodrati anak dalam naluri KINDER SPELLEN.
Kinder Spellen (=dolanan anak) yaitu fase pertumbuhan jiwa makhluk hidup menuju dewasa yang menjadi “embrio” jiwa merdeka sang anak.
Anak kucing dan satwa lain mempunyai naluri bermain (kinder spellen) kadang mengendap seolah menghadapi ancaman musuh. Demikian pula anak manusia dalam fase ini anak senang bermain misalnya dakon, petak umpet. Dengan bermain tersalurlah sifat kodrati/naluri sang anak yang bebas merdeka, sekaligus melatih ketajaman panca inderanya. Bermain dapat melatih interaksi sensoris dan motoris yaitu koordinasi otak-mata-tangan, otak-mulut-tangan.
Ki Hadjar Dewantara sering menganjurkan para pamong untuk mengajak siswa sambil “bermain” dalam memberikan pelajarannya. Misalnya pelajaran ilmu bumi (geografi) dengan menggambar pulau Indonesia pada tanah/pasir dan menandai kota-kota dengan batu, gunungnya dengan gundukan kecil, hutan dengan lumut hijau. Pelajaran menghafal abjad dengan bernyanyi/tembang, pelajaran biologi dan botani (tumbuhan) dengan bermain jalan-jalan ke sawah/kebun dsb. Bahkan pelajaran seni dengan nyanyi/tari dolanan anak hingga kini masih menjadi ciri khas perguruan Tamansiswa.
Pelajaran dengan cara bermain dalam sistem among dapat menyentuh jiwa merdeka sang anak di semua tingkat usia. Ada pula pelajaran memerdekakan jiwa, pengendalian emosi dan kecermatan dalam jenis “permainan” GOLF yang bahkan dilakukan orang dewasa/tua. Dengan bermain golf, orang mendapat kebebasan dalam udara segar, sambil berlatih sportif mengendalikan diri untuk kesabaran, kecermatan physik dan emosional. Demikian pula diklat metoda “out bond” yang sejalan dengan metoda kinder spellen.
Kecuali kinder spellen, jiwa merdeka berkarya/berinovasi dapat pula dilaksanakan dalam pelajaran “ilmu terapan”. Dalam Azas Tamansiswa butir 2 disebutkan pula “Pamong jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik (menurut silabus) saja, akan tetapi harus mendidik siswa mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum.”
Misalnya kegiatan mading (majalah dinding) bisa dilakukan di kampung dengan isian Surat Kabar atau karya tulis warga karang taruna. Masyarakat akan merasakan manfaatnya, dan anak dapat menyalurkan naluri “bermain”nya. Demikian pula pada kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang kreatif.
Kinder spellen tempo doeloe masih mementingkan kemerdekaan dalam interaksi sosial misal petak umpet, gobak sodor dll, namun sekarang utamanya di kota besar “kinder spellen” banyak menjurus permainan individual. Dalam electronic game anak mampu bertahan lama seorang diri tanpa interaksi sosial. Sistem among dalam belajar-mengajar dengan metode kinder spellen secara berkelompok dapat mendidik interaksi sosial kepada peserta didik.
Praktek bermain merangsang tumbuhnya jiwa merdeka si anak, dan dalam bermain harus konsisten dan konsekuen pada aturan main yang disepakati.
Sistem among melakukan pendekatan secara KEKELUARGAAN artinya menyatukan kehangatan keluarga dengan sekolah dalam sistem wiyatagriya.
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa kemerdekaan itu tidak tak terbatas. Kemerdekaan dibatasi oleh tertib damainya masyarakat sehingga kemerdekaan seseorang tidak dibenarkan mengganggu kemerdekaan orang lain.
Kemerdekaan diri mengandung arti kemerdekaan yang bertanggung jawab atas pengendalian diri dan tidak melanggar kemerdekaan orang/golongan lain.
Seseorang tidak selayaknya “dengan merdeka” meletakkan material batu/pasir di pinggir jalan, karena mengganggu kemerdekaan pemakai jalan yang lewat. Walaupun ada Perda yang mengatur dan memberi sanksi mengenai hal itu, namun banyak masyarakat yang belum faham betul arti kemerdekaan diri yang sejati. Kemerdekaan pers seorang wartawan-pun seharusnya tidak etis bila memberi informasi yang mengganggu azasi orang lain.
Pendidikan jiwa merdeka dalam sistem among ternyata tidak hanya diperlukan oleh anak-anak di sekolah/bangku kuliah, namun perlu pula adanya pendidikan jiwa merdeka kepada masyarakat luas.
Pemimpin disegala lini adalah pamong masyarakat yang selayaknya mampu mendidik masyarakat dengan system among melalui Tri Logi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Tanpa keteladanan pimpinan di depan (ing ngarso), pro aktif mengikuti dinamika dalam masyarakat (ing madyo), kemudian menerapkan pembinaan/pengawasan melekat (tut wuri), maka pemahaman dan pelaksanaan pendidikan memerdekakan jiwa masyarakat mustahil dapat tercapai. Kalau pemimpin hanya bisa memerintah, tidak bisa memberi tauladan yang baik, hanya mementingkan pribadi atau golongannya saja, tidak bisa melakukan pembinaan dan pengawasan, maka fungsi pamong ini menyimpang dari pengertian sistem among. Pada galibnya jiwa masyarakat masih jauh dari merdeka karena dijajah kepentingan politik atau dijajah selera konsumerisme dampak iklan mesmedia. Jiwa hedonis menyesatkan manusia kedalam materialis yang parah dengan semboyan “karena berbelanja, maka aku ada”. Bagai zat karsinogen disinilah bibit koruptor kanker bangsa akan tumbuh subur.
Pembinaan jiwa merdeka di kalangan masyarakat akan memperkokoh wawasan kebangsaan dan memperkokoh jati diri bangsa sehingga dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia. Hal ini bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil di dalam keluarga, di sekolah, di lingkungan RT, dalam komunitas dan merambah ke seluruh lingkup nasional bangsa. Sistem among Tamansiswa ajaran Ki Hadjar Dewantara dapat membimbing menuju tercapainya insan yang merdeka lahir-batin sesuai cita-cita proklamasi 1945.
(Ki Priyo Dwiarso, Anggota Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa)

Jumat, 10 April 2009

ABU ZAR


Sosok sahabat yang satu ini sudah menjadi penentang pemujaan berhala sejak sebelum ia mengenal Islam. Meski besar di kelompok yang memuja berhala, namun Jundub bin Junadah, yang biasa dipanggil Abuzar, sejak kecil selalu menolak menyembahnya. Pemuda yang berasal dari suku Ghifar di bukit Waddan, dekat kota Mekkah ini, menganggap pemujaan berhala merupakan kepercayaan yang tidak masuk akal.

Abuzar pertama kali bersentuhan dengan Islam ketika ia mendengar kabar bahwa di Makkah ada seorang pria yang mengaku dirinya adalah nabi. Ia berharap pria ini memang seorang nabi dan kedatangannya bisa mengubah hati, pikiran, dan kepercayaan sukunya dari kegelapan.

Ia kemudian meminta adiknya yang bernama Anis untuk segera pergi ke Makkah untuk mencari kebenaran berita itu. Sesuai permintaan Abuzar, Anis pergi ke Mekkah dan bertemu Rasulullah.

Setelah itu, ia pulang dan menyampaikan apa yang ia lihat dan dengar di Makkah. Ia menyebut kalau sosok yang ia temui adalah sosok yang rendah hati, bersahaja, dan kalimat yang meluncur dari mulutnya bukanlah puisi atau syair yang dibuat manusia.

Mendengar hal tersebut, Abuzar sangat tertarik dan memutuskan untuk melihat sendiri ke Makkah. Namun Anis memperingatkannya untuk berhati-hati terhadap orang Mekkah yang membenci pria bernama Muhammad itu.

Di Makkah, karena tak memiliki tempat tinggal, ia tidur di dekat Kabah. Suatu malam, ketika tengah tertidur, Ali ibn abi Talib berjalan melewatinya. Menyadari orang yang dilewatinya adalah orang asing, Ali lalu membangunkan dan mengajak Abuzar menginap di rumahnya.

Paginya ia bangun, lalu kembali ke dekat Kabah untuk mencari sosok sang nabi. Namun ia tidak berkata dan bertanya apapun kepada siapapun sehingga ia tidak bertemu Nabi Muhammad SAW.

Malamnya, Abuzar kembali tidur di dekat Kabah. Ali yang melihatnya kembali mengajaknya menginap di rumahnya. Meski demikian, keduanya tidak bercakap-cakap sedikitpun.

Baru pada malam ketiga, Ali bertanya kepada Abuzar soal alasannya datang ke Makkah. Abuzar berkata ia bersedia mengungkapkan alasannya asal Ali mmembawanya kepada orang yang ingin ia temui. Setelah Ali setuju, Abuzar berkata bahwa ia datang dari jauh dan ingin menemui sosok nabi yang dikabarkan ada di Makkah. Ia menyebut ingin bertemu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh nabi tersebut.

Mendengar hal tersebut, seketika wajah Ali berubah menjadi cerah dan dipenuhi kegembiraan. Malam itu, Abuzar tidak bisa tidur karena kegembiraan dan rasa penasarannya yang luar biasa.

Pertemuan pertama itu terjadi di Makkah. Mendengar kisah Abuzar, Rasulullah kemudian membacakan beberapa ayat Alquran. Tidak butuh waktu lama untuk membuat Abuzar Al Ghifari membaca syahadat dan menjadi seorang Muslim.

Ia adalah salah satu sahabat yang pertama kali masuk Islam. Setelah itu, Abuzar menetap bersama Rasul di Mekkah. Ia belajar Islam dan Alquran dengan giat.

Khawatir dengan perlakuan orang Quraisy, Rasulullah meminta Abuzar untuk tidak mengumukan dirinya sudah menjadi seorang Muslim kepada orang Quraisy. Rasulullah khawatir Abuzar akan disiksa.

Namun dengan berani, Abuzar berkata, "Demi Allah yang ditangan-Nya nyawaku berada, aku tidak akan meninggalkan Makkah sampai aku pergi menuju Kabah dan menyatakan kebenaran kepada bangsa Quraisy."

Di tengah kerumunan warga Quraisy di dekat Kabah, Abuzah berkata dirinya telah bersyahadat. Mendengar hal itu, orang Quraisy menjadi sangat marah. Mereka mulai memukuli Abuzar dan bermaksud membunuhnya.

Namun untunglah ada Abbas bin Abdul Muttalib. Abuzar pun segera dilindungi dan diselamatkan oleh paman Rasulullah itu.

Kepada orang Quraisy, Abbas mengatakan bahwa Abuzar berasal dari suku Ghifar yang daerahnya dilintasi kafilah dagang Quraisy. Karena takut dibalas, akhirnya orang Quraisy membebaskannya.

Rasul kemudian meminta Abuzar kembali dan menyampaikan apa yang telah ia pelajari kepada sukunya. Abuzar kemudian kembali ke sukunya dan menemukan adiknya telah menjadi seorang Muslim juga.

Keduanya kemudian mengajak ibunya yang segera bersyahadat. Mereka tidak pernah berhenti menyebarkan Islam sehingga pada akhirnya, komunitas ini menjadi salah satu komunitas Muslim terbesar.

Setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah, ia menyusul ke sana. Abuzar kemudian memperkuat pasukan Muslim dalam perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Di Madinah, Abuzar meminta izin agar ia diperbolehkan melayani dan selalu menemani Rasulullah.

Setelah Rasulullah meninggal, Abuzar memutuskan untuk pergi dari Madinah. Ia merasa tidak ada lagi yang bisa ia lakukan di kota ini. Abuzar memutuskan pindah ke sebuah daerah di gurun kawasan Suriah. Ia tinggal disana selama masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Selama masa kekhalifahan Ustman bin Affan, Abuzar tinggal di Damaskus. Ia sangat perihatin melihat orang Islam yang senang dengan kehidupan duniawi dan senang hidup bermewah-mewahan. Sehingga kemudian ia dipanggil pulang ke Madinah oleh Usman.

Di Madinah, kritikannya tidak berhenti. Ia mengecam orang-orang yang menikmati kehidupan duniawi sehingga oleh Usman akhirnya ia diminta pindah ke Rubdhah, sebuah desa kecil di dekat Madinah.

Ia hidup dalam kesederhanaan. Seorang pria pernah datang ke rumahnya dan bertanya kepada Abuzar tentang barang apa yang ia miliki. ''Aku memiliki rumah di akhirat, dan itu merupakan milikku yang paling berharga,'' ujarnya. Abuzar bersikukuh hidup dalam kesederhanaan dan senantiasa berhemat atas apa yang ia miliki.

Suatu ketika, amir dari Suriah mengirimnya uang sebanyak 300 dinar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Abuzar kemudian mengembalikan uang tersebut dan menyatakan agar sang amir memberikannya kepada mereka yang lebih membutuhkannya daripada dirinya.

Sebagai salah seorang yang pernah nyantri di sebuah Panti Asuhan di desa Porong (yang tenggelam karena Lumpur Lappindonya itu), Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.. ingin saya melengkapi kisah Abuzar Al Ghifari ini seperti yang pernah diceriterakan guru saya yang terhormat Alm UST. H. Abdurrahim Nur, MA (Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Ampel Surabaya dan juga PWM Muhammadiyah Jawa Timur)

Ceriteranya begini, kata beliau…waktu itu…didesa yg terpencil dan sepi itu, Abuzar tinggal bersama istrinya menghabiskan hidup mereka dengan beribadah kepada Allah SWT. Satu saat beliau berkata kepada istrinya kalaulah tiba saat dimana Beliau harus menghadap kepada Allah SWT, agar supaya tidak merepotkan istrinya, beliau berkata jangan susah umi…keduk saja tanah didalam rumah ini sebesar tubuh saya, tunjangkan/ sorong dengan kakimu bangkai tubuh saya agar jatuh kedalam tanah yang sudah kamu keduk itu lalu tanam maka tuntaslah sudah tugasmu. Mendengar perintah tersebut tetulah sebagai seorang istri yang setia, beliau menangis dan bertanya kenapa buya berkata begitu, Abuzar bilang bahwa dia sudah mulai merasakan bahwa ajalnya, Insya Allah sudah kian dekat. Memang benar kawan tibalah saat ajalnya Abuzar, Meninggallah beliau. Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Dengan sangat sedih dan terharu istri Abuzar pun mulai melakukan segala perintah wasiat suaminya tersebut, tentu sambil berlinang air mata. (entah ya kawan…saya, pak zul ini..sudah beratus mungkin sudah beribu kali menceriterakan hal ini berulang-ulang baik kepada sahabat-sahabat saya, mahasiswa saya, keluarga saya, keluarga, tetangga dan murid-murid saya tetap saja saya menangis terharu dan keluarlah airmata saya, sebagaimana saat mana saya sedang mengetik dan posting tulisan ini…I don’t know why….)

Saya lanjutkan ceriteranya ya…..begitulah sambil mengeduk tanah untuk makam Abuzar rencananya, tiba-tiba Umi, istri Abuzar tersebut kedatangan tamu sebuah rombongan kabilah yang berhenti dan minta ijin untuk minta air, karena dekat rumah Abuzar terdapat sebuah sumur kecil. Sebagaimana biasanya Umi jelas mengijinkan mereka, namun sambil ngobrol-ngobrol, salah satu pimpinan kabilah atau rombongan tersebut betanya kepada umi, “Umi..seingat saya didesa ini, adalah tempat tinggal guru kami, yang namanya Abuzar Al Ghifari, apakah umi tahu ?” Umi mengangguk dan sambil menagis beliau ceriterakan wasiat suaminya tersebut, dan menunjukkan dimana mayat Abu Zar berada.

Pimpinan kabilah atau rombongan tersebut secara refleks dan sigap segera memanggil semua anggota rombongan dan berkata: “Ma ashirol muslimin rahimakumullah, ikhwan-ikhwan semuanya, sudah tiba saatnya bagi kita yang hidup kadang tidak tahu-menahu tentang rencana Allah, selain senantiasa meyakini bahwa maksud Allah lah yang terbaik dan yang paling betul bagi kita semua umatnya ini, yang semula kita hanya sekedar melewati desa ini dan numpang minum, ternyata kita sudah dipersiapkan oleh Allah untuk melaksanakan tugas kemusliman kita yang bersaudara ini semua, untuk merawat jenazah kekasih Allah yang sudah tiada ini.

Dia Abu Zar, bisa saja menganggap bahwa hidupnya tidaklah penting,
namun Allah SWT sebagai Khaliknya, pencipta semua insan-insan terbaik, tentu tidak akan rela membiarkan jenazah kekasihnya ini tergeletak mati begitu saja.
Mari sebelum kita meninggalkan desa ini, teriring salam kepada rasulullah Muhamad s.a.w, kita rawat jenazah kekasih Allah ini, kita mandikan, kita khafani, kita sholatkan dan kita makamkan dengan segala rasa hormat kita atas semua amal dan ibadahnya selama dia diberi Allah umur dan kehidupan, mudah-mudahan ampunan senantiasa dicurahkan Allah kepada kita semua..”

Nah, begitulah cerita guru saya dan saya sampai saat ini masih dan akan selalu sangat terkesan mendalam tentang pelajaran hikmah yg ditanamkan guru saya kepada saya khususnya untuk belajar senantiasa hidup bersahaja dan tanpa pamrih bahkan kepada Allah SWT sekalipun. Biarlah Allah SWT sendiri yang akan menentukan baik atau burukkah kita ini….

Abuzar meninggal dunia pada tahun 32 Hijriah. Terhadap sosoknya yang luar biasa, Rasulullah pernah berkata seluruh bumi dan langit belum pernah ada orang yang begitu tulus dan setia daripada Abuzar Al Ghifari.


Alllohumagfirlahu warhamhu wa 'afii wa'fuanhu....

Reproduced and enriched from:
http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=309

MOTIVATION AGAIN :)


"Motivation is a fire from within. If someone else tries to light that fire under you, chances are it will burn very briefly. "
~ Stephen R. Covey

"Do, or do not. There is no 'try'. "
~ Yoda

"Where the heart is willing, it will find a thousand ways. Where it is unwilling, it will find a thousand excuses."
~ Arlen Price

"Motivation is like food for the brain. You cannot get enough in one sitting. It needs continual and regular top ups."
~ Peter Davies

"People are always blaming their circumstances for what they are. I don't believe in circumstances. The people who get on in this world are the people who get up and look for the circumstances they want, and if they can't find them, make them."
~ George Bernard Shaw


Kamis, 09 April 2009

SELAMAT MENIKAH 2


DOA CALON MEMPELAI

Allohu robbi,
aku minta ijin … bila suatu saat aku jatuh cinta …
jangan biarkan cintaku untuk-Mu berkurang
Hingga membuatku LALAI akan adanya Engkau.

Allohu Robbi,
aku punya pinta, bila suatu saat aku jatuh cinta,
penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang TAK TERBATAS,
biar rasaku pada-Mu tetap UTUH.

Allohu Robbi,
izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta,
pilihkan untukku seseorang yang hatinya PENUH dengan kasih-Mu,
dan membuatku semakin mengagumi-Mu,

Allohu Robbi,
bila suatu saat aku jatuh hati,
Pertemukanlah kami, berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu.

Allohu Robbi,
pintaku yang terakhir adalah,
seandainya kujatuh hati, jangan pernah Kau PALINGKAN wajah-Mu dariku,
Anugerahkan lah aku cinta-Mu, … cinta yang TAK PERNAH PUPUS oleh waktu.
Amiiin…

SELAMAT MENIKAH


undangan nikah

04/09/2009 3:42 pm
Subjek: undangan nikah

Pesan:
pak Zul
mohon doa restu dari bapak
atas tasyakuran pernikahan kami di porong
12 April 2009, insyaAllah undangan dapat dilihat di
http://agungpurnomo.com/the-we...

Jawaban Mr Zul buat dik Agung di Univesitas Brawijaya Malang,

MY BLESSING TO YOUR NEXT COMING WEDDING...
always with love and feeling proud !!!

saya ada sedikit punya cerita ttg seorang nenek tua namanya Hj Turani Madjid, beliau ini salah satu org kayanya malaysia yang tinggal di Medan, tapi rajin ngaji dan sembahyang, bahkan beramal diusia nya yg sudah cukup uzur lah, sekitar 88 tahun. Di suatu sore ba'da sholat ashar, beliau mengajak saya makan crakcers dan minum teh hangat di salah satu ruangan rumah anak beliau yg di medan ini, seringkal beliau panggil saya ustad, ntah apa maksudnya... beliau bertanya kepada saya. "Ustad...saya hendak bertanya kepada anda, saya tahu anda secara perekonomian lumayan dan banyak relasi katanya, cuman apakah yg dilakukan seorang lelaki lajang atau bujangan atau sendirian selain melakukan dosa dalam hidup ini?
Seketika saya merasa terkejut dan tertampar rasanya, yang bertanya ini juga ahli ibadah dan cukup senior didalam memimpin hidup setidaknya utk dirinya dan anak-anak serta cucunya, tentu ini bukan sekedar pertanyaan sederhana bagi saya atau bisa juga saya anggap menyindir khan..? saya pun segera bersiap untuk membalas beliau dengan sebuah arumentasi yg saya pikir akan dapat membalas pertanyaan beliau itu, namun sebelum saya membantah atau memberi argumentasi saya, beliau melanjutkan pertanyaan kedua, "Ustad...katanya, saya tahu betul bila anda sebagai salah seorang guru yang pintar, tentu akan punya sejuta jawaban canggih atas pertanyaan saya tadi dan pasti akan dpt pula membuat Sang Tuhan akan mengangguk angguk tanda bisa..bisa.. tetapi saya ingin bertanya lagi kepada ustad, dimana hendak rezqi yang anda punyai itu anda salurkan, tak sudikah anda bersedekah kepada kami, kaum perempuan..? Astaghfirullah... utk yang kesekian kalinya saya harus tersentak dan tertampar rasanya, terlebih lagi pada pertanyaan yg terakhir itu.... saya diam terdiam dan membisu, dan tak terasa menitik air mata saya, tanda saya Kalah! atas nama hukum kemanusiaan saya kalah....

bagi kamu adikku sayang, Agung....selamat meenunaikan ibadah Nikah,

pandai pandailah kamu memilih yang hak dari yang bathil,
buat kisah indah Nikah mu ini dalam perwalimahannya,
lebih dari sekedar mengikuti Sunah Nabi dan juga lebih dari sekedar perjalanan kisah Cinta dua anak manusia, jadikan dia sebagai pertanda sudah dewasalah kamu melengkapi kesarjanaan mu yang telah kamu terima,
Agar makin Sujana dan bersahaja, dan teruskan semangat belajarmu,
belajar dari keadaan yg sekarang kamu tidak lagi sendirian tapi didampingi oleh salah satu cahaya matamu, pak zul hanya dpt turut serta berdoa kehadirat Allah SWT, Rabbana hablana min azwajina wa durriyatina qurrota'ayunin, waj'alana lil muttakina imamah....Pak Zul tunggu kamu dan keluargamu nanti di terminal keindahan persahabatan kita dalam khasanah keilmuan, walau mungkin tdk pada saat kamu resepsi, seketika ada tugas dari Boss FISIP, USU Medan bagi saya utk berangkat menuju UNIBRAW, saya pasti Insya Allah akan datang dan beri jabatan tangan pada kalian berdua, but last but not least from here by now I just want to say Congratulation !!,
mugi saged tho panjenenganipun sak kalihnyo dados pasangan ingkang sugeng lan srasi sak lami laminyo, ngantos kaken kaken lan ninen ninen, nuwun…sugeng krami mas, selamat menikah.

From DR Zulkarnain, Sidabutar, SH, MEd, EdD
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Dharma Agung dan Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia..

Kamis, 02 April 2009

PEMIKIRAN TIDAK ILMIAH


Ini adalah salah satu pembicaraan saya dengan siswa SMA Ar-Rachman, tempat saya juga mengajar di kota Medan. Ivan namanya, ketika saya bertanya padanya apakah dia akan kuliah, dia berkata “ Sebenarnya saya sih pengen kuliah Sir, tapi sir khan tahu kondisi saya dan perekonomian keluarga yg tdk mendukung…” Saya tersenyum mendengar ungkapan jujurnya tersebut, tapi saya hanya sedikit pengen membantah apa yang dia katakana tersebut, saya hanya bilang dia tidak seharusnya berkata begitu, justru harus mulai bisa belajar mengembangkan keadaan, saya rasa segala upaya yang telah diberikan oleh orang tua hingga dia bisa sampai ke jenjang SMA ini… hmm bukanlah hal yang gampang. Tinggal sekarang, berbekal pengetahuan dalam berteman, bergaul, lihat sana-sini, gabung sana sini bahkan Ivan ini juga salah satu teman bauk saya dalam dunia maya atau kami sering Online dan ada kami berteman dalam FS dan Facebook, lumayan paten lah ni anak, anak kota medan yang sempat punya pemikiran global begitulah kira kira kesimpulan sementara saya terhadap anak ini. Saya hanya perlu tegaskan sedikit padanya bahwa ini semua hanya keadaan, kenapa ketika dia beronline ria dia dapat mengumpamakan dirinya bukanlah atau bahkan lebih dari dia yang sebenarnya dengan kehidupannya sehari-hari. Seolah olah di mata kami teman-temannya di FS dan Facebook, dia adalah anak yg tdk kekurangan, hmm.. well, saya hanya pengen saja mengajak kalian semua wahai sobat2 muda, jgn apatis hanya karena keadaan, biarlah waktu dan pemikiran agresif dan progresif yang kita milki yang akan membuat kita kelak menjadi suatu sosok pribadi yg kita dambakan. Saya ambil contoh,andaikan taruhlah saya tdk kenal keluarga Ivan dan tidak mau tahu dia asal ceritanya bagaimana, saya tiba-tiba (ini mungkin saja loh) ingin mengajak dia merantau ke Jakarta, dan sya jumpakan dengan saudara atau teman-teman saya yg dunia impiannya seheboh Ivan,hmm saya gak ngerti lah anti hasilnya bagaimana,mereka khan bisa berteman, saling diskusi, saling mengisi dan berfikir tentang kehidupan mereka, tapi dlm arti mereka ini selevel dan mirip mirip begitu seleranya, saya bisa kita pastikan Ivan akan dpt melupakan sejenak kehidupan yang tdk nyaman yg dia dapati selama ini di keluarganya, sejenak dia akan hidup dengan lebih bersemangat dan kaya akan cita-cita dan ide, walaupun dia sebenarnya tinggal di JKT juga gak nyaman-nyaman bgt dengan perekeonomian. Kos dikamar kecil, berbagi dengan beberapa teman sekamar yg nota bene pekerjaan juga masih mocok-mocok istilah Medannya, gak ada dan walaupun ada, gak tetap. Tapi Ivan dan teman-temannya itu akan tetap ceria dan bahagia dan bersemangat dlm menjalani hidup, mereka tdk hanya mengkonsumsi makanan tp juga spirit, semangat hidup yg mereka yakini pasti akan lebih baik.. hm Insya Allah semnagat yg seperti inilah yang tdk akan pernah memikirkan gagal dan susah dan miskin.. kita, kalau mau menyadarinya sebenarnya sejak mana kita bisa melihat, merasakan, menyentuh, jalan,bekerja, bersuara dsbnya, sebenarnya kita sudah diberi Tuhan Allah dasar-dasar kekayaan. Bagi semua teman-teman mudaku yang akan menyelesaikan UAN, tetap semangat. Lihatlah masa depan dengan lebih baik dan lebih bagus, percayalah Tuhan Allah sayang pada kita semua, Khususnya SMU SMK Ar-Rachman Medan,SMUN 1, 2, 4 dan 17, SMU PacaBudi Medan, SMU N 1, 2, 5, 9 dan 11 Surabaya, SMU Muhammadiyah 2 Surabaya, SMU SMK Tamansiswa Surabaya, Medan, Jakarta, Bandung, Pematang Siantar dan Binjai, SMU N 1, 2, 3 dan SMK Gresik lengkap dengan SMU dan SMK Semen Gresik nya, selamat sukses. I miss you All, (Khusus buat Ivan, kirim salam buat cewek kamu, kapan kita nyanyi di NAV Karaoke, Medan, hehehehe…)

Rabu, 01 April 2009

belajar bahasa


Hampir semua orang saat ini sangat berkeinginan untuk bisa menguasai bahasa asing, khususnya bahasa inggris, yah..masuk aja di akal karena dunia kian sempit dan dekat jaraknya, tapi ada yang harus kita simak baik-baik tentang ragam bahasa, ada lebih dari 500 macam bahasa diseluruh dunia, di Indonesia saja ada lebih dari 100 macam bahasa yang dalam kategori bahasa local, ok..kesukaan atau kepentingan akan belajar menguasai suatu bahasa adalah hak masing masing orang, namun keterbatasan waktu, jarak dan ruang tentu akan membantu kita memilih bahasa dalam skala prioritas, nah untuk itu sangat saya sarankan pandai pandailah memilih bahasa yg saudara perlukan dan saudara pun suka atau bisa menikmatinya, ini bisa dpertimbangkan sense of philosophy suatu bahasa atau juga karena history dipakainya suatu bahasa, atau juga mungkin kita pernah mendengar suatu bahasa diucapkan orang dan kita menikmatinya walau tak tahu arrtinya, atau karena kita punya girl/ boy friend dari bangsa lain, atau kita bercita cita untuk dpt travelling kesuatu negara dimana suatu bahasa diucapkan atau juga karena tuntutan study, dorongan keluarga, clan ataupun teman dan saingan kita, and bisa juga karena target bisnis kita, oleh karenanya kita mesti selektif dalam bahasa yang akan kita upayakan untuk dapatnya kita berbahasa akan suatu bahasa, hmmmm agar saudara ketahui saja ini bukan saran yg terlalu ilmiah sih..tapi berdasarkan pengalaman kami, upaya ini lebih efektif dan murah dan asik setidaknya bagi kami, hehehehehehe... mulailah dengan menghafalkan syair lagu suatu bahasa yg sdg akan kita pelajari, sering sering mengucapkannya dengan keras dengan atau tanpa nada. Agar dapat menjadi banyak serie..... saya cukupkan aja dulu sampai disini and selamat menikmati hehehehehe.

Love expression in a perspective of education (a study of learning stimulation)


April 1, 2009 at the cafeteria of

Magister Study Pembangunan,

Pasca Sarjana, FISIP, USU, Medan

It was at the very early morning when I was with two of my best friends, Prof Marlon Sihombing and Prof Baddarudin Rangkuti. We just made a friendly chatting about how to stimulate university students to enjoy the lessons, research and be skillful for the learned lessons. As we know now the spirit of learning among our students are still far away of the needs they have to possess. There are many reasons about this matter, the economic matter, the hi-tech development, the short knowledge to face the future and so on. As the expert of sociology, Prof Baddaruddin told us that we have to know that our students still have the doubt what are they going to do and to be. The pattern of life is now so complex, until we can see now almost young men or women do not have strong determination about life pattern which they should take. More often the ideas and inspirations came from the life-style directed by some movies on television and also the up to date trend done by some celebs. In a world of leading competition to attract the society to do, to buy and to have, it will be a part of our participation as educators to save the mind of our youth. We cannot let them enjoying all offered by the multi-media entertainment, we must also give them things needed to bring for their future. But the problem now as it was told by the expert of state administration, Prof Marlon, how to attract their interests? Can we win this different level competition ? of course the things offered by the television for instance will be more effective and interesting, so what should we do then?

Having cups of black coffee, served by the MSP adm, I just tried to tell them one not funny story about love. In a love story of a man and a woman, usually we see that a woman tends to ask more that a man, and it’s often done by asking many many times the similar questions such as..”Honey, Do you love me…?”, ..”Don’t you miss me today?”, “What do you feel about me now, dear..?”. The man usually does not give direct response, even, sometimes get insulted and angry because of such silly questions, It might be because in men perspective, his attendance beside or near his lover or the woman actually must have shown her how much the man loves his lover… Once I have ever asked a man about this, you know what his answer was… actually in this life we don’t need the uttering wether we love or not, what we want is just the attitude or behavior to love or not to love, simply it might be often found in a banner the saying such as NATO, No Action Talk Only is Useless. I know that our this morning conversation is simple but I believe more that as the experts, both of my best friends are having new ideas in their head now because I saw them smiling while finishing the last drop of their coffee and starting to do our job in our own departments. I my self still remember my past love-story how I loved and to be loved….hmm just smile. Is love also an educational stimulating?.. American people said “Big deal!" Have a nice day fellows…