Minggu, 01 Februari 2009

refresh


Dalam suatu acara pelatihan guru-guru berbakat di sebuah universitas belakangan ini, penulis mendapatkan sebuah pernyataan yang lumayan harus mulai direfresh kembali, baik untuk kami sendiri maupun untuk semua kawan-kawan guru, dosen atau tutor dalam memberikan pelayanan terbaik kepada siswa-siwa dan para mahasiswa kita yang kita cintai.


Pernyataan itu adalah: betapa sulitnya saat ini bagi beberapa kawan guru dalam mengajar, dimana kesulitan yang mereka katakan adalah anak-anak siswa kita ini sudah sulit diajar sekarang, banyak rewelnya lah atau terlalu kritis tanpa mau memikirkan efek dari kekritisan mereka tersebut kedepannya nanti. Bahkan sering tingkah laku dan cara respon anak-anak sekarang cenderung mematahkan teaching-plans yg sudah dipersiapkan.


Saya sih bukan manusia yang serba tahu, namun memang pernah lumayan banyak tahu situasi pengajaran, bmbingan dan pelatihan, jangan marah bila saya jadi teringat disuatu saat saya pernah nonton sebuah acara sirkus di kota Surabaya waktu itu. Saya benar-benar terkesima menyaksikan betapa pandai-pandai nya para binatang itu dalam melakukan ketrampilan bersirkus mereka, ada si monyet, si singa, si harimau, si beruang, si kuda, si gajah dan lain-lain. Dan yang juga sangat memukau saya adalah ketrampilan para animal tamer/ penjinak hewan/ pawangnya dalam menuntun mereka para binatang untuk trampil bersirkus, hmmm..mulai dari angkat tangan..bertepuk..kasih kode….menyalami sampai berakting dan bila telah selesai para binatang tersebut melakukan tugas mereka..sang pawang dengan sangat baik hatinya memberikan mereka permen atau makanan kecil kesukaan para binatang tersebut sebagai reward atau hadiah kali ya….well menurut saya sih ini adalah salah satu bentuk pelatihan, pembelajaran dan pendidikan lah bagi para binatang tersebut yang notabene mereka khan gak punya perasaan dan kemampuan berpikir layaknya manusia atau anak-anak siswa kita…wow dari mana mereka belajar melatih binatang-binatang tersebut?


Pake methode pedagogic kah atau…hehehehhehe bukannya nyinggung sih, tetapi seperti saya katakan diatas tadi refresh…..


Let’s refresh our knowledge with some innovative and up to date methods of teaching.


Metode mengajar yang seperti apakah yang paling efektif? Jawabannya tergantung pada anak-anak yang ada di kelas. Beberapa anak bisa dan suka sekali mendengarkan dan belajar. Sementara anak-anak yang lain lebih bisa belajar dengan cara langsung mempraktikkannya. Beberapa anak lainnya bisa belajar dengan baik melalui cara-cara mereka sendiri. Sementara ada anak-anak yang lain lagi yang perlu interaksi dalam kelompok supaya bisa belajar. Teknik mengajar berikut ini mungkin bisa memberi Anda ide-ide untuk memanfaatkan sumber-sumber di sekitar yang bisa Anda gunakan di kelas Anda.


Gunakan pendekatan aktif dan pasif secara bergantian. Misalnya, Anda bisa memulainya dengan "Brain Teasers" (pemanasan). Anda bisa memulai dengan pelan-pelan menyebutkan semua ciptaan Tuhan. Lanjutkan dengan cerita-cerita agamis di mana anak-anak mendengarkan dengan tenang dan menjawab pertanyaan. Anda bisa menggunakan permainan untuk membantu anak-anak mempelajari beberapa pesan moral hafalan. Pendekatan ini bisa dirancang terlebih dahulu dan membantu mencegah kebosanan.


Gunakan tempat terbuka. Anak-anak menyukai kegiatan di luar ruangan. Anda bisa mengajarkan tentang kehidupan pada zaman dunia ini dulu belum berbentuk seperti ini.
Bagi binatang yang tidak punya perasaan dan daya pikir selayak manusia saja bisa koq, mereka hanya mematuhi apa yang dilatih oleh pawang mereka, mereka bahkan tidak membantah…
Gunakan musik. Ajaklah pemain gitar, piano, atau keyboard untuk memimpin sebuah lagu ttg penghargaan yang akan membantu anak-anak mempelajari kembali pendidikan moral. Beranikan diri dan pimpinlah sendiri kegiatan ini.


Gunakan seni. Anak-anak senang mengekspresikan diri mereka sendiri. Pilihlah suatu kegiatan yang bisa mereka kerjakan sendiri atau yang membutuhkan sedikit pengawasan untuk membangun percaya diri mereka. Mereka bisa membuat suatu gambar yang menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Mereka bisa mewarnai gambar atau menulis kalimat indah yang bersifat hafalan di kertas tertentu dengan menggunakan tinta dan stik.


Gunakan pengulangan. Dengan memberi kesempatan mengulang, kita akan memberi kesempatan mereka untuk mengkaji ulang pemahaman mereka terdahulu.
Percayalah kawan..sedangkan binatang aja bisa diajari, masak sih manusia enggak….
Kalau tidak dapat otaknya..gunakan perasaannya kalau perasaannya juga enggak beres, gunakan perasaan kita untuk dapat memahaminya, maka insya Allah masih banyak cara dapat kita berikan pada mereka….


Selamat berefresh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar