Sabtu, 14 November 2009

GARIS HIDUP

Angka-angka dalam tanggal lahir Anda menyimpan banyak makna. Jumlahkan sampai menjadi satu angka, lalu lihat artinya?
(misalnya Anda lahir tanggal 25 desember 1998, jumlahkan 25 + 12 + 1998 = 2 + 5 + 1 + 2 + 1 + 9 + 8 + 8 = 36 = 3 + 6 = 9)

Garis Hidup 1
Misi hidupnya adalah untuk bisa selalu independen.
Ada dua bagian dalam proses mencapai hal ini: pertama, Anda harus belajar untuk berdiri di atas kedua kaki dan tidak tergantung pada orang lain.
Kemudian setelah Anda benar-benar bebas dan independen, belajarlah untuk menjadi pemimpin.

Banyak jenderal, pemimpin perusahaan, dan politikus mempunyai angka "Garis Hidup" 1.
Orang-orang yang mempunyai angka garis hidup satu ini selalu mempunyai potensi yang hebat untuk menjadi pemimpin, tapi mereka bisa gagal bila menjadi pengikut. Banyak dari mereka yang menghabiskan sebagian besar berusaha melepaskan ketergantungan mereka pada orang lain, tapi ini justru menyisakan sedikit waktu bagi mereka untuk memperoleh kesenangan yang didapat dari keindependenan.

Orang dengan garis hidup 1 harus keluar dari lingkungan yang membuat mereka mudah untuk tergantung, dan sulit untuk independen. Mereka yang mempunyai angka garis hidup 1 penuh dengan inspirasi kreatif, dan memiliki antusiasme dan dorongan untuk mencapai banyak hal. Semangat dan potensi tersebut datang dari kedalaman kekuatan yang dimiliki.

Baik fisik maupun karakter. Dengan kekuatan ini, muncul kegigihan dan kemampuan untuk memimpin. Sebagai pemimpin alami, Anda mempunyai pengaruh untuk mengambil alih tiap situasi. Terlalu percaya diri dan tidak sabaran. Sangat orisinil, Anda berbakat sebagai seorang penemu atau inovator. Dalam tiap pekerjaan yang Anda pilih, sikap independen Anda akan terlihat. Anda memiliki keinginan-keinginan pribadi yang sangat kuat, dan Anda selalu merasa harus mengikuti keyakinan Anda sendiri.
Jika seseorang dengan angka garis hidup 1 ini belum berevolusi dengan baik, dan menunjukkan sisi negatifnya, justru yang tampak adalah sisi karakternya yang tergantung pada orang. Jika berada pada titik terburuknya, energi angka 1 ini bisa membuatnya menjadi egois.




Garis Hidup 2
Karakter positif dari mereka yang tanggal lahirnya berjumlah 2 adalah kepekaan yang umumnya memiliki kemampuan halus untuk bersikap adil dan seimbang. Anda bisa melihat banyak sudut pandang dalam tiap argumen atau situasi, dan karenanya orang-orang akan mencari Anda sebagai penengah.
Dalam peran ini, Anda mampu menyelesaikan berbagai perselisihan dengan cara yang berkelas.

Ada perhatian yang tulus terhadap orang lain, Anda berpikir yang terbaik tentang mereka, dan ingin yang terbaik bagi orang lain. Anda jujur dan terbuka dalam pikiran, ucapan maupun tindakan. Anda cenderung berhasil dalam segala kegiatan kelompok, tempat Anda mempraktekkan kemampuan untuk menggabungkan orang-orang dari bermacam-macam latar belakang. Etiket dan diplomasi merupakan cara Anda berhubungan dengan orang setiap saat. Anda adalah manusia rutinitas yang merasa nyaman untuk selalu mengikuti kebiasaan lama. Hal-hal baru untuk dicoba bukanlah kesukaan Anda.

Tapi Anda adalah seorang master dalam berkompromi dan mempertahankan harmoni dalam lingkungan, tidak suka merendahkan diri untuk berargumen. Seorang kolektor alami, dalam arti jarang membuang benda-benda yang (walaupun bagi orang lain sudah pasti dibuang) masih ada gunanya bagi Anda.

Sisi negatif angka garis hidup 2 ini tidak terlalu membawa masalah. Halangan dan kesulitan terbesar yang bisa Anda temui adalah kepasifan dan suatu kondisi apatis dan kelambatan. Juga sikap pesimis dan bisa hanya sedikit hal-hal yang dicapainya. Tidak perlu dijelaskan lagi bahwa mereka dengan angka ini, jika sisi negatifnya yang lebih dominan, tidak cocok dalam dunia bisnis dan walau karakter positifnya menonjol sekalipun, mereka lebih suka dalam lingkungan yang akrab dan kurang kompetitif.




Garis Hidup 3
Bagi mereka yang jumlah angka hari lahirnya 3, ekspresi, sosialisasi, dan kreativitas sebagai pelajaran yang harus ditempuh dalam hidupnya. Entertainer kelas dunia, orang-orang yang berkilau dan optimistik termasuk di dalamnya. Orang orang dengan garis hidup 3 yang telah mengasah bakatnya mempunyai bakat kreatif yang istimewa, biasanya dalam verbal, tulisan, akting, atau semacamnya. Misi yang harus dicapainya dalam hidup adalah kesuksesan dalam berekspresi. Sisi cerah bagi orang-orang ini bertema harmoni, keindahan dan kesenangan, serta membagi kemampuan kreatif Anda dengan dunia. Mengasah kemampuan Anda dalam ekspresi kreatif adalah misi tertinggi bagi angka garis hidup ini.

Karakter mereka hangat dan bersahabat, pembicara yang baik, social dan terbuka. Pembicara yang trampil dalam arti bukan hanya seseorang yang menyenangkan untuk didengar, tapi lebih penting lagi, seseorang yang mampu untuk mendengarkan. Mereka adalah individu-individu yang selalu diterima dengan baik dalam setiap situasi sosial, dan juga mengerti bagaimana membuat orang lain merasa diterima. Potensi imajinasi kreatif selalu ada, walaupun bisa berupa hal yang laten, karena mereka tidak selalu tergerak untuk mengembangkan potensi ini.
Sikapnya melihat kehidupan hampir selalu positif, dan pembawaannya riang dan terbuka. Anda bisa menghadapi banyak halangan dalam hidup dengan efektif dan langsung kembali bersemangat. Anda mempunyai tata krama yang baik dan tampaknya cukup peka akan perasaan dan emosi orang lain.
Hidup dijalani sepenuhnya, seringkali tanpa kekhawatiran akan hari esok. Anda tidak terlalu pandai menangani perihal keuangan karena tidak menganggap penting hal itu. Uang akan dibelanjakan saat Anda punya, dan tidak dikeluarkan saat Anda tidak ada uang.

Sisi negatifnya, sikap mereka dalam hidup bisa sangat ringan sampai membuatnya jadi superfisial. Kemampuan Anda seringkali tersebar dan jadi kehilangan fokus. Mereka dengan angka garis hidup 3 ini adalah teka-teki, dan Anda seringkali berganti mood dan cenderung menghindar. Sulit bagi Anda untuk menetap di satu tempat. Jaga agar tidak selalu mengkritik orang, tidak sabaran, ataupun terlalu optimistik.

Garis hidup 3 ini memberikan kemampuan di atas rata-rata dalam seni. Baik melukis, disain interior, lansekap, menulis, musik, teater, ataupun mampu seluruhnya. Anda selalu gembira, penuh inspirasi, dan selalu mencari stimulasi dari orang-orang yang sealiran. Sifat Anda yang ramai itu mendukung Anda untuk bisa melesat, apalagi jika Anda mampu memfokuskan energi dan talenta Anda pada minat yang tepat.



Garis Hidup 4
Bila jumlah angka dalam ulang tahun Anda 4, berarti Anda bisa dipercaya, praktis, dan membumi. Anda adalah anggota masyarakat yang bisa diandalkan. Misi dalam hidup adalah belajar untuk mendapat perintah-perintah atau tugas dan melaksanakannya dengan dedikasi dan keuletan.

Anda selalu mengharap banyak dari diri sendiri sama seperti Anda mengharap banyak dari orang lain. Sebagai organisator dan perencana yang hebat karena kemampuan Anda melihat persoalan dengan cara praktis, Anda mempunyai kemauan kuat yang seringkali disalahtafsirkan sebagai sifat keras kepala. Sekali sebuah keputusan dibuat, akan langsung dilanjutkan sampai mencapai konklusi, walaupun itu salah, benar, ataupun netral. Pola pikir Anda tidak mudah untuk berubah dan begitu yakin dalam cara Anda menangani persoalan. Cara Anda yang ulet dalam mencapai tujuan hampir seperti obsesi. Setia dan mengabdi, Anda merupakan pasangan ideal dalam kehidupan perkawinan dan juga partner bisnis yang bisa diandalkan. Mungkin tidak banyak teman-teman Anda, tapi sangat erat dan sekali bersahabat biasanya sepanjang hidup.

Garis hidup 4 ini berhubungan dengan elemen bumi yang memberikan kekuatan dan perasaan realistis. Jika kesabaran dan kegigihan merupakan sifat Anda sehari-hari, maka kesuksesan besar akan didapatkan dalam hidup. Sisi negatif dari 4 ini adalah sikap yang terlalu dogmatis, berpandangan sempit, dan represif atau tidak fleksibel terhadap gagasan baru. Anda tidak suka pada orang-orang yang superfisial, dan Anda sendiri terlalu terbuka dengan semua perasaan Anda. 4 yang negatif punya kecenderungan buruk untuk terlibat terlalu dalam dengan rutinitas sehari-hari dan sering kurang tanggap dengan hal-hal yang lebih luas sehingga tidak jarang kehilangan banyak kesempatan besar yang sekali-sekali datang.





Garis Hidup 5
Minat dan kemampuannya banyak, petualang, dan progresif adalah beberapa gambaran bagi mereka yang angka garis hidupnya 5. Sebaliknya dari 4, Anda tidak menyukai rutinitas, sehingga pekerjaan sehari-hari yang harus langsung diselesaikan bukan untuk Anda. Selalu berusaha mencari jawaban bagi misteri kehidupan, Anda ingin selalu bebas, independen, dan tidak ada ikatan. Orang-orang dengan garis hidup 5 ini adalah komunikator hebat, dan tahu bagaimana memotivasi orang lain. Hal ini membuat Anda guru yang baik.

Cinta akan petualangan merupakan tema hidup Anda. Bisa dalam bentuk nyata ataupun hanya dalam pikiran. Apapun itu, Anda selalu antusias untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Banyak potensi Anda, tapi tidak mempunyai arah. Juga seringkali tidak jelas akan keinginan Anda sendiri.

Energi yang ada dalam angka garis hidup 5 ini, jika digunakan secara salah menjadikan Anda tidak mempunyai rasa tanggung jawab dalam tugas maupun pengambilan keputusan dalam kehidupan rumah tangga maupun bisnis. Kesukaan pada sensasi dan petualangan bisa menjadikan diri Anda mengutamakan kepuasan diri dan tidak peka pada perasaan orang-orang di sekitar Anda. Bagi mereka yang berada di titik ekstrim negatif, angka garis hidup 5 ini sangat tidak bisa diandalkan dan menomorsatukan diri sendiri.

Bagi sebagian besar, kepribadian ini sangat hedonis, suka bersenang-senang, hidup untuk hari ini, dan tidak mau memikirkan esok hari. Penting bagi Anda untuk bergaul dengan orang yang mempunyai selera dan pola pikir yang tidak jauh berbeda, serta hindari orang-orang serius dan banyak menuntut. Juga penting untuk memilih pekerjaan yang menantang pikiran Anda dan bukannya tugas-tugas yang rutin. Karir terbaik adalah yang berurusan dengan banyak orang, tapi yang terpenting adalah Anda harus punya kebebasan untuk mengekspresikan diri Anda setiap saat.





Garis Hidup 6
Sangat berbeda dengan nomer 5, karakter garis hidup 6 yang paling menonjol adalah rasa tanggung jawab yang besar. Anda idealis, dan bahagia jika berguna bagi orang lain. Sumbangan terbesar yang Anda berikan dalam kehidupan ini adalah memberikan advis, pelayanan dan dukungan.
Garis hidup ini temanya adalah kepemimpinan karena kemampuannya dalam memberi teladan dan kesediaan untuk bertanggung jawab. Hal ini menjadikan Anda selalu bersedia menanggung beban kelompok dan siap untuk menolong.

Anda seringkali terdorong untuk bertindak dengan kekuatan dan belas kasihan. Anda simpatik, dan senang berbagi dengan orang lain, baik membantu dalam hal mental maupun materi. Kebijaksanaan, keseimbangan, dan pengertian adalah beberapa karakter Anda. Kemampuan Anda memahami masalah orang lain, dan ini sudah menjadi karakter Anda sejak kecil, sehingga tidak ada masalah dalam berhubungan dengan orang tua maupun muda. Anda bersedia untuk mengeluarkan tenaga lebih dari yang diminta, dan selalu bisa diandalkan oleh keluarga. Realistis memandang hidup, bagi Anda yang terpenting dalam hidup adalah rumah, keluarga dan teman-teman. Tentu ada sisi negatif pada tiap orang, bagi garis hidup 6 ini, Anda harus menghindari kecenderungan terlalu banyak menerima tanggung jawab dan diperbudak oleh orang lain. Selain itu, hindari terlalu banyak mengkritik diri sendiri maupun kepada orang lain).

Jika karakter buruknya terpupuk, maka ada kecenderungan untuk berlebih-lebihan, dan merasa paling benarsendiri, walaupun tidak selalu berkembang seperti ini. Juga harus dihindari, memaksakan pendapat sendiri dan mengurusi masalah orang lain.
Karena selalu merasa harus bertanggung jawab, maka beban yang dibawanya akan terasa sangat berat, walaupun begitu, jika sekali-sekali Anda terpaksa tidak merasa bertanggung jawab, Anda akan sangat merasa bersalah dan akan memberi dampak yang merusak bagi hubungan dengan orang lain.

Garis Hidup 7
Mereka yang angka garis hidupnya 7, berjiwa damai dan penyayang, tapi analitis dan tidak terlalu terbuka. Kekuatan hebat dalam diri Anda terlihat pada dalamnya cara berpikir, Anda selalu mengumpulkan pengetahuan baru dalam setiap hal yang Anda temukan. Seorang ntelektual, ilmiah, dan selalu mencari ilmu, Anda tidak akan menerima begitu saja sebuah pandangan tanpa mengetesnya dan memperoleh konklusi sendiri. Angka ini juga bersifat spiritual dan sejak kecil sudah menunjukkan kebijaksanaan. Anda butuh ketenangan agar bisa mengenali isi hati Anda.
Keramaian, banyak orang, bukan hal yang disukai. Dalam bekerja, Anda akan mengerjakannya sampai selesai, karena Anda seorang perfeksionis yang mengharapkan tiap orang memenuhi standar performa yang tinggi. Anda mengevaluasi situasi dengan cepat dan benar.

Pengalaman-pengalaman dan intuisi memandu Anda dalam bertindak. Anda tidak mudah percaya pada saran orang lain. Memang dugaan-dugaan Anda seringkali tepat, dan karena Anda tahu benar akan hal ini, Anda selalu mengikutinya. Mudah bagi Anda untuk mengetahui adanya kebohongan dan Anda bisa mengenali mana orang-orang yang jujur, mana yang tidak.

Tidak banyak teman Anda, tapi sekali Anda menerima seseorang sebagai teman, itu untuk seumur hidup. Anda sama sekali bukan seseorang yang senang berkumpul dengan orang banyak, dan sikap Anda yang tertutup dianggap sebagai mengambil jarak. Itu tidak benar sama sekali, Anda memang senang menyendiri, jauh dari segala keramaian kehidupan modern. Dalam banyak hal, Anda lebih cocok hidup di jaman yang jauh sebelum masa sekarang.

Jika energi angka 7 dalam garis hidup ini digunakan secara negatif, Anda menjadi seorang pesimis, tidak pedulian, mudah berselisih, dan penuh rahasia. Bila individu ini tidak menjalani hidup dengan benar dan tidak belajar dari pengalaman, Ia menjadi sebuah pribadi yang sulit karena tidak bisa memikirkan kepentingan orang lain. Kepribadian garis hidup 7 ini egois dan manja.
Jika Anda merasa memiliki sifat-sifat ini, sulit untuk menghapusnya dengan mudah karena Anda merasa bahwa sudah seharusnya dunia selalu memperlakukan Anda dengan baik. Untungnya, sifat negatif 7 ini bukanlah karakter yang umum. Emosi angka ini seringkali ekstrim, berada di titik rendah pada satu saat, kemudian tinggi di saat berikutnya. Jarang stabil.



Garis Hidup 8
Fokus Anda adalah mendapatkan kepuasan yang didapat dari dunia kebendaan. Garis Hidup 8 adalah orang-orang yang percaya diri, kuat, serta sukses dalam materi. Anda independen, penuh dorongan dan kompetitif. Rutinitas Anda sehari-hari meliputi hubungan-hubungan bisnis, praktis dan membumi, sedikit sekali waktu untuk impian-impian dan khayalan. Bila ambisi, kemampuan organisasi, dan pendekatan Anda yang efisien itu terasah, tidak ada hal yang tidak bisa Anda capai.

Fokus Anda kebanyakan mengenai uang dan kekuatan manipulasi yang ada di dalamnya. Garis hidup 8 ini mungkin yang paling menganggap penting status dan kelas, sebagai suatu hal yang berdampingan dengan kesuksesan materi.

Jika karakter 8 ini berkembang dengan benar, Anda diberkahi dengan potensi hebat untuk menciptakan gagasan-gagasan yang maju, serta juga keuletan dan kemandirian untuk merealisasikannya. Singkatnya, dengan semua karakter itu Anda sangat siap untuk berkompetisi dalam dunia bisnis atau area lain yang bersifat pertandingan. Anda tahu benar bagaimana mengelola diri dan lingkungan Anda. Praktis dan stabil dalam usaha mencapai tujuan-tujuan, Anda punya keyakinan yang membuat Anda berani Sifat negatif mereka dengan garis hidup 8 kadang-kadang bisa seperti diktator dan seringkali menahan antusiasme dan usaha dari teman- teman di lingkungannya. Juga, kuatnya kepribadian tersebut malah membuat berkurangnya perasaan dekat Anda terhadap orang-orang sekitar.

Keuntungan materi dan penghargaan menjadi hal paling penting, sehingga keluarga, rumah, dan kedamaian hati justru terabaikan. Perasaan emosional sering ditekan dalam diri garis hidup 8 yang negatif. Hal ini menimbulkan rasa terasing dan kesendirian. Anda harus mencoba untuk selalu menghargai pendapat orang lain.




Garis Hidup 9
Sifat-sifat utama mereka yang angka garis hidupnya 9 adalah: rasa kasih pada sesama dan sikap yang sangat humanis. Ini adalah misi yang harus Anda pelajari dalam hidup. Biasanya angka ini menghasilkan individu yang sangat dipercaya dan pribadi terhormat, juga seorang individu yang tidak punya sifat rasialis dalam bentuk apapun. Tentu saja, semua ini terlihat seperti daftar sifat yang terlalu sempurna, tapi Anda memang seseorang yang berperasaan peka bagi mereka yang kurang beruntung dibandingkan diri Anda. Dan jika Anda ada dalam posisi yang bisa membantu, akan Anda lakukan. Anda sangat peka dan memandang sekitar diri Anda dengan rasa kasih. Anda dengan angka garis hidup yang tertinggi ini berada pada posisi kehidupan yang tinggi dan dengan sendirinya mempunyai banyak tanggung jawab.

Tujuan hidup garis hidup 9 ini bersifat filosofis. Hakim, pemimpin spiritual, penyembuh dan pendidik, seringkali mempunyai energi 9 ini.
Keuntungan materi tidak terlalu penting, walaupun kualitas kepribadian beberapa dari Anda sedemikian istimewanya sehingga menghasilkan penghargaan secara materi yang luar biasa. Untuk kebaikan banyak orang, Anda seringkali harus bersikap tidak mengutamakan diri sendiri dan melepaskan hal-hal kebendaan. Bahkan orang-orang bergaris hidup 9 yang tidak terlalu istimewa saja memiliki pribadi yang sangat berbelas kasih. Keinginan untuk menolong orang, khususnya yang bermasalah dan kurang beruntung, sangat kuat. Kebaikan Anda juga sering disalahgunakan dan Anda juga tidak jarang dikecewakan oleh orang lain.

Pemahaman Anda yang dalam terhadap kehidupan terkadang terealisasi dalam bentuk seni dan literatur. Dengan garis hidup ini Anda sanggup mengekspresikan perasaan emosi terdalam dengan melukis, menulis, musik, atau bentuk seni yang lain. Tapi sering juga ada kesulitan untuk menemukan media yang tepat sebagai jalan hidup Anda. Profesi menolong dan menyembuhkan adalah pilihan yang tepat bagi mereka dengan angka garis hidup 9. Anda kurang tepat untuk berada dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Anda punya kemampuan untuk berteman dengan mudah, karena orang-orang tertarik pada kepribadian Anda yang terbuka dan seperti magnet. Anda diberi berkah oleh Tuhan berbentuk kemampuan untuk memahami orang, yang jika digunakan dengan benar bisa sangat bermanfaat bagi orang lain. Perhatian pada orang lain membuat diri Anda sangat sosial.
Orang-orang dengan mudahnya menyukai mereka dengan angka garis hidup 9 karena Anda simpatik, toleran dan berwawasan luas. Anda seorang romantis dan dalam cinta dan gairah, bagaikan tersesat di jalan yang benar.

Membina hubungan justru sulit bagi Anda, karena tidak mudah untuk mendapatkan keseimbangan yang paling tepat. Kalau pasangan sama seperti Anda, yaitu mempunyai sifat memberi, maka hubungan tersebut akan bahagia dan bertahan, tapi sulit secara materi. Di lain sisi, bila Anda memilih individu yang membumi dan mementingkan materi, masalah akan timbul.

Seperti halnya dengan angka garis hidup lain, nomer 9 mempunyai sisi negatifnya. Walaupun tentu orang-orang yang cenderung ke titik negatif 9 lebih sedikit dari yang karakter positifnya besar. Biasa bagi mereka untuk menentang arus realitas dan tantangan yang ada di dalamnya.
Mungkin sulit bagi Anda dengan 9 yang negatif, untuk percaya bahwa sifat memberi serta tidak adanya ambisi pribadi bisa sangat membahagiakan. Harus disadari dan diterima bahwa kepuasan dan kebahagiaan-kebahagiaan kecil jangka panjang bisa diperoleh dengan mengasah sifat manusiawi yang alami dalam garis hidup ini

DR Zulkarnain, SH, MEd, EdD. Mjr Business Administration FISIP USU, Medan

Jumat, 23 Oktober 2009

CIVIL SERVICE

CIVIL SERVICE
What is the Civil Service?
Since I had to know about civil servant, I was trying to know the meaning, the samples, the characteristic and all about civil servant. But before then we could understand, we should learn again the sources of it, at least must learn the wider meaning in term of Civil Service..here as follow:
CIVIL SERVICE, is the term applied to the appointed civilian employees of a state or governmental unit, as distinct from elected officials and military personnel. Increasingly, most civil service systems in the United States are characterized by a merit system of employment based on technical expertise, as determined by competitive examinations, and on permanent tenure and nonpartisanship. A few positions in the federal civil service and many more in state and local governments are filled by employees who owe their appointments primarily to political considerations. Such employees and the offices that they fill are known as the patronage, and the appointment mechanism is known as the spoils system. Much of the history of the U.S. civil service has had to do with its transformation from a spoils system to a predominantly merit system—a struggle spanning more than a hundred years and still going on in some state and local jurisdictions.
Under President George Washington and his successors through John Quincy Adams, the federal civil service was stable and characterized by relative competence and efficiency. However, the increasingly strong pressures of Jacksonian egalitarian democracy after 1829 rudely adjusted the civil service of the founding fathers, and for more than a half-century the federal, state, and local services were largely governed by a spoils system that gave little or no consideration to competence.
The unprecedented corruption and scandals of the post–Civil War era generated the beginnings of modern civil service reform. Anact of 1871 authorized the president to utilize examinations in the appointing process, and President Ulysses S. Grant appointed the first U.S. Civil Service Commission in that year. But Congress refused appropriations; full statutory support for reform waited until 1883 and the passage of the Pendleton Act, which is still the federal government's central civil service law. This act reestablished the Civil Service Commission, created a modern merit system for many offices, and authorized the president to expand this system. Behind the reforms of the late 19th century lay the efforts of the National Civil Service League, supported by public reaction against the corruption of the times. Successive presidents, requiring more and more professional expertise to carry out congressional mandates, continued and consolidated the reform—notably Grover Cleveland, Theodore Roosevelt, and Herbert Hoover. By 1900 the proportion of the federal civil service under the merit system reached nearly 60 percent; by 1930 it had exceeded 80 percent.
The depression period of the 1930s saw both a near doubling of the federal civil service and some renaissance of patronage politics, especially in the administration of work relief. With public and congressional support during his second term, President Franklin D. Roosevelt was empowered to, and did, expand the competitive system to most positions in the new agencies. Moreover, Congress extended a version of the merit system to first-, second-, and third-class postmasters; federal agencies were all required to have personnel offices; the Tennessee Valley Authority, under a special merit system statute, commenced to pioneer in government-employee labor relations; and pay-and position-classification systems were improved.
After World War II, federal personnel management, which had formerly consisted mainly of administering examinations and policing the patronage, further expanded its functions. The operation of personnel management was largely delegated to well-staffed personnel offices of agencies. Improved pay and fringe benefits, training and executive development, a positive search for first-rate talent, new approaches to performance rating, equal employment opportunity, improved ethical standards, loyalty and security procedures, incentive systems, and special programs for the handicapped were major developments. These developments and a full-scale labor relations system based on a precedent-shattering executive order by President John F. Kennedy in 1962 have characterized the transformation of nineteenth-century merit system notions into public personnel management as advanced as that anywhere in the world. In a federal civil service of 3 million, there are fewer than 15,000 patronage posts of any consequence.
Beginning in the late nineteenth century, civil service reform came also to many state and local governments, although relatively more slowly and less completely. In 1883 New York State adopted the first state civil service act and was followed almost immediately by Massachusetts. By 1940 one-third of the states had comprehensive merit systems; by 1970 two-thirds had them. The reform spread, from the East, through cities as well, after several New York State and Massachusetts cities set up civil service commissions in the 1880s. Chicago followed in 1895. Most metropolitan centers and many of the smaller cities have modern merit systems. A few have systems for police and fire departments only. Most cities act under their own statutes, but in New York, Ohio, and New Jersey, there is general coverage of local jurisdictions by state constitutional or other state legal provision. In one-quarter of the states—notable among which is California—the state personnel agencies may perform technical services for localities on a reimbursement basis. Whereas a bipartisan civil service commission provides administrative leader-ship in most jurisdictions, the single personnel director is becoming more popular.
The most important twentieth-century developments in civil service have to do with federal-state cooperative personnel arrangements. In part, such arrangements stem from a 1939 amendment to the Social Security Act of 1935, which required the federal government to apply merit system procedures to certain state and local employees paid in whole or in part through grants-in-aid. A considerable number of similar statutes followed, so that by the 1970s perhaps a million state and local positions fell within personnel systems closely monitored by the federal government. Federal supervision was for many years managed by a bureau of the Social Security Administration and later by a division of the Department of Health, Education, and Welfare. The Intergovernment Personnel Act of 1970, signed by President Richard M. Nixonon 5 January 1971, relocated the supervision of grant-in-aid employees within the U.S. Civil Service Commission. But, equally important, this act authorized federal grants-in-aid to state and local governments in support of modern personnel systems within these jurisdictions. The function of handling these grants-in-aid is also with the U.S. Civil Service Commission. Thus, it has become the central personnel agency not only of the federal government but also, in many respects, of the entire intergovernmental system.
In size, the federal civil service has grown from an institution of a few hundred employees in 1789 to nearly 3 million. During major wars the federal civil service has doubled and even quadrupled; its peak occurred in 1945 when civil service employees numbered nearly 4 million. There has been a similar growth instate and local services. The federal civil service saw its greatest continuing expansion between 1930 and 1950; progressive expansion of state and local civil service rosters began in the late 1940s, when state and local governments started on the road to becoming the fastest growing segment of American enterprise, public or private. By the 1970s federal civil employees functioned almost entirely under merit system procedures, as did some 75 percent of those in state and local governments. Civil service reform is therefore nearly an accomplished fact in the United States, but budget cuts in the 1980s and 1990s have created a serious strain on the civil service's efforts to fulfill its duties. Critics of the civil service have described its members as out of-touch "government bureaucrats" who put their own narrow interests ahead of those of the American people. In an effort to reduce the size of the government, such critics have proposed and implemented significant reductions in the civil service budget. In light of such policies, civil service officers at both the state and federal levels face the challenge of meeting growing obligations with declining resources.
Notwithstanding budget concerns, civil service re-form in the United States has produced a uniquely open system, in contrast to the closed career system common to other nations—which one enters only at a relatively early age and remains within for a lifetime, in the manner associated in the United States mainly with a military career. The Pendleton Act of 1883 established this original approach, providing that the federal service would be open to persons of any age who could pass job-oriented examinations. Persons may move in and out of public service, from government to private industry and back again, through a process known as lateral entry. It is this openness to anyone who can pass an examination, this constant availability of lateral entry, that has set the tone and character of public service in the United States at all levels. One consequence of U.S. civil service policy has been to provide a notable route for upward mobility, especially for women and blacks. Thus, the U.S. civil service has reflected the open, mobile nature of American society and, in turn, has done much to support it.
Well, know we are going to talk about Civil servant..let’s share..

Rabu, 19 Agustus 2009

“MERANTAU” Sebuah Resensi utk sebuah film Indonesia…

Sebenarnya saya sama sekali tidak memiliki kapasitas untuk meresensi sebuah film, jauhhh ahh,
tapi bila resensi tersebut adalah sebuaH resensi seorang penikmat film/pecinta film..
boleh donk saya ngomong asal ngomong utk sebuah catatan kecil saya..

Judul film ini adalah MERANTAU, film laga yg dibintangi atlet pencak silat nasional, Iko Uwais…

Saya mulai tertarik dengan film ini awalnya ketika preview di Metro TV,
saya terkejut melihat film nasional yg gambar tayangnya cukup bagus..
bagaikan sebuah film hasil produksi Hollywood….
ditambah watak pemainnnya yg bagaikan seorang pemain kawakan,
padahal khan masih anak muda.hehehe…(Iko Uwais)

Bila umumnya dalam sebuah film laga, kita akan menyaksikan adegan action yang mengerikan dan membuat bulu berkidik tanda seru, tegang dan nilainya akhirnya menjijikkkan,
namun pada film MERANTAU ini saya tidak dapatkan hal itu semua yang saya sebutkan tadi,
selain adrenalin saya bergerak cepat dan saya sangat menikmati adegan pertarungan2 dalam film ini sebagai sebuah seni beladiri dengan unsur silat yang khas dan terkesan sedikit gerak tari irama khas Indonesia, disamping watak watak pribumi pemainnya yang mengingatkan kita wajah-wajah asli anak-anak Indonesia……

Walau sebagai sebuah film, namanya juga film, saya dapat melihat bahwa sebenarnya film ini tidak terlalu hebat banget untuk sebuah pemahaman, selain unsur nya yaa.. hiburan..
karena ujung-ujungnya kita akan melihat adegan AMPI kata anak Medan, Anak Muda Pilm India..
dimana ketokohan bintang utama bener bener merupakan tokoh yang kata anak Medan,
dialah ANAK MUDANYA..hehehehe.. sang Hero/ Pahlawan yg tak terkalahkan walau musuhnya
banyak sekali, tetap aja dia yg menang..:) hampir perciss film India..hehehehe..:)

Namun begitu banyak misi yg dpt disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti keindahan alam negeri tercinta, budaya asli bangsa kita khususnya budaya kehidupan dan bahasa Minang salah satunya….Faham kebangsaan yang mengingatkan kita jaman masih dijajah bangsa Eropa dulu...

Kalau boleh saya berandai andai …ada saja 100 film seperti ini, bisa tuh membangkitkan jiwa kebangsaan diantara generasi penerus bangsa….

Konon khabarnya film ini juga meraih box office. Biaya produksi sangat besar dan prosesnya lumayan lama. Sebagai salah satu upayanya, film yang terinspirasi bela diri silat itu muncul di Festival Film Cannes di Prancis .
Film Merantau diproduseri oleh Ario Sagantara dan disutradarai oleh Gareth Huw Evans, pria asal Wales, Inggris, dan juga dibintangi oleh aktris kawakan Christine Hakim, walau tdk maksimal, namun cukup memberi nilai tambah pada film ini..

Syuting film Merantau dilakukan di dua lokasi, Bukit Tinggi dan Jakarta, mulai 4 November 2008 hingga akhir Februari 2009.

Selamat bila khabar yg terdengar, Merantau patut berbangga..
Filmnya diterima Festival Film Cannes dan menjadi satu-satunya film Indonesia
yang diputar di sana.

Saya bangga Indonesia punya pencak silat….saya teringat teman smp saya dulu, (smp n 3 surabaya) kecil anaknya tp sekarang dah Bapak–bapak..Bimo Wicaksono, bersama abang kandungnya..
jago tuh main silat dan tari hehehehehe..

Senin, 25 Mei 2009

ENGLISH FOR CHILDREN


one of my old best students who lives in Melbourne now, has just completed his study in Monash University last year....he graduated finally...
well done....
i still remember like it was just yesterday when he was a kid....
at the 4th year of his elementary school..i gave him some of these english songs for him and his friends on that time....my tears getting down..realizing that i have been old....

well here you go....


LIST OF THE CHILDREN SONGS AND RHYMES
Organized by IPEC, Izul Private English Course


01.
Good Morning Class Good Morning Sir !!!
Nice to meet you Nice to meet you too !!!
How are you today? Fine, thank you. !!!
Are you ready? Yes Sir !!!

02.
See you later See you again !!!
See you again See you later !!!
So Long Cherrio !!!
Bye-bye Bye !!!


03.
One potato, two potato, three potato, Four !!!
Five potato, six potato, seven potato, More !!!

04.
Thinker, Tailor, Soldier, Sailor,
Richman, PoorMan, BegarMan, Thief…!!!

05.
Polly Put The Kettle On,
Polly Put The Kettle On,
Polly Put The Kettle On, We All have tea.

Suckey take it Off again,
Suckey take it Off again,
Suckey take it Off again, We All Go Home.

06.
Stand Up Please ! (berdiri)
Hands Up ! (tangan diangkat)
Hands Down ! (tangan diturunkan)
Nod Nod ! (angguk-anggukkan kepala)
Clap ! Clap ! (tepuk tepuk tangan)
Turn around ! (berputar)
Laugh ! (tertawa lah)

07.
Shoo Fly don’t bother me,
Shoo Fly don’t bother me,
Shoo Fly don’t bother me, I belong to some body
I feel, I feel, I feel like a morning star
I feel, I feel, I feel like a morning star

08.
I love you, You love me, We’re a happy family
With a great big hug and a kiss from me to you..
Wont’ you say you love me too.

09.
Little Jack Horner,
Sat in the corner,
Eating a yellow pie !!!
He put I his thumb
and pulled out a plum
and said..What a good boy am I

10.
Mother Mother I feel sick
Fetch the Doctor quick, quick, quick
Doctor Doctor shall I die ?
Yes my Dear and so shall I

Policeman Policeman don’t catch me
Catch that boy behind a tree
He stole sugar I stole tea
Policeman Policeman don’t catch me

11.
My Eyes, my ears, my nose, my mouth
My Eyes, my ears, my nose, my mouth
My Eyes, my ears, my nose, my mouth
We All clap hands together..

12.
It is raining, It is raining
Don’t you see, Don’t you see
Pitter Patter rain drops,
Pitter Patter rain drops
I’m wet through, So are you

13.
Monday wash the clothes
Tuesday Blow your nose
Wednesday market day
Thursday pay day
Friday fish for tea
Saturday watch TV
Sunday stay in bed, Sleepy head !!!

14.
The Sunset goes to West side
The day begins the night
Listen You hear the Owl bird
Its voice is very mild
Hu..hu..hu…hu……

15.
Head and Shoulders Knees and Toes, Knees and Toes
Head and Shoulders Knees and Toes, Knees and Toes
And Eyes and Ears and Nose and Mouth….
Head and Shoulders Knees and Toes, Knees and Toes.

16.
Old McDonald had a farm E I E I O
And on this farm he had a sheep E I E I O
With a baa baa here and a baa baa there
Here a baa, there a baa, Every where a baa baa
Old McDonald had a farm E I E I O

17.
Sing sing sing a little song with me
About a rainbow or an apple tree
And you can sit here in the sun with me
And you can sing a little song

special for the moslem ones usually the class is started by saying these salams..

Peace be unto you and Allah’s Mercy and blessing as well.
Assalamu’alaikum wr.wb.

Walaikum salam wr.wb.
And peace be unto you too, and Allah’s Mercy and blessing as well.

Bismillahirrohmanirrohim
In the Name of Allah Most Gracious and Most Merciful.

maybe useful for my young english friends who are the english faculty or teachers now...good luck ...

Sabtu, 23 Mei 2009

AZAS DEMORASI (Pancasila)..menuju..GOOD GOVERNANCE


notes of the lecturing....

AZAS DEMORASI (Pancasila) sebagai landasan berpikir dalam merancang kebijksanaan Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan
(baik Pusat maupun Daerah) menuju: GOOD GOVERNANCE….
MENINDAK LANJUTI PEMAHAMAN pelaksanaan UU No. 32/2004 tentang Otonomi Daerah (Otda).

Suatu keputusan yang baik atau benar dan tepat tentu dilandasi suatu kematangan pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan yang dewasa yang tentu merupakan suatu kumpulan (journal) pengalaman-pengaalaman Sang pengambil keputusan. Pengalaman ketika mengalami apa saja, baik yg hanya sekedar ikut mengalami, BERHASIL dalam pengalamannya, juga termasuk yang GAGAL dalam pengalamannya.

Berhasil ataupun gagal atau hanya sekedar ikutan ataupun hanya sekedar melihat atau bahkan ketika tidak menggubris sama sekali namun tdk dpt menghindari keterlibatan akibat dari pengaruh keadaan itu semua adalah bagian daripada sebuah pencapaian suatu target..ehh salah….saya rasa lebih pada pencapaian Idealisme, sementara setahu saya tdk ada seorang pun yang dapat dikenali Idealismenya …atau kt beberapa pemahaman, ini disebut Ghaib (Invisible).

Paling-paling dalam skala kecilnya, Ideaalisme itu baru dpt mulai kita terima, ketika mencapai bentuk-bentuk yang memang dari dulu kita inginkan/ kita cita-citakan, atau setidaknya merupakan hasil refleksi dari segala pengalaman.
“Kalau sudah bisa menerima Gaji atau pendapatan yang mencukupi kebutuhan, ditambah beberapa Income insidentil yang tdk jarang jumlahnya berkali kali lipat dr pendapatan, ditambah sejumlah depositi yang prospektif dan pemilikan harta tak bergerak di berbagai daerah lengkap dengan sekelompok anak-anak buah yang loyal dan keluarga yang membahagiakan , dan situasi negara yang aman dan sejahtera tanpa ada konflik yng berarti…tak ada lawan yang meberbahaya…..saya rasa sudah lumayan cukuplah untuk sebuah IDELISME….”

Tiga alinea diatas adalah hanya merupakan ilustrasi dimulainya pembahasan rancangan Administrasi Pemerintahan, khususnya daerah.
Kembali pada Judul perkuliahan hr ini, yaitu: “AZAS DEMORASI (Pancasila) sebagai landasan berpikir …..menuju Good Governance..”
Kita semua adalah insan Pancasila, terima atau tidak..setidaknya kita semua ini hidup dalam alam Pancasila yang sedikt atau banyak, hidup kita ini mempengaruhi Azas tersebut dan juga dipengaruhinya…. Mempengaruhi atau Dipengaruhi nilainya serupa walau tdk sama, namun setidaknya sama-sama berpengaruh lah….

Sebagai warga negara yang cerdas/smart/clever/pandai/licik/nakal/matang ..hehehehehehe..saya pengen kita semua mari sama sama tersenyum dengan peristilahan ini..perkara baik hati, pengertian, jahat serta curang adalah bagian dari jiwa kita semua juga….



Dalam pembahasan Good Governance minggu lalu, kita ada bahas lebih dari 8 prinsip Good Governance seperti misalnya; Partisipasi Masyarakat, Tegaknya Supremasi Hukum, Transparansi, Peduli pada Stakeholder, Berorientasi pada Konsensus, Kesetaraan, Efektifitas dan Efisiensi, Akuntabilitas, Visi Strategis, (menurut versi Masyarakat Transparansi Indonesia)

Tentu tidak salah bila sebelum kita sampai pada Idealisme Pengambilan keputusan, kita fahami dulu cara dan tahap-tahap pengambilan keputusan, khususnya proses pemahamannya…. Satukan Perspective, Samakan Pendapat, Seragamkan pola pikir, dan satukan Tujuan yang sama..ini adalah semua jargon-jargon yang dipakai dalam verifikasi pencapaian target…..bukan ada benarnya dalam kaidah kebebasan berpikir, karena semua2 yang tersebut diatas hanyalah element2 dr suatu Paradigma.

Paradigma adalah cara/sudut pandang atau bekennya disebut world view, "kaca mata" yang dipakai dalam melihat/memandang segala sesuatu (menuruthttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080414232359AAeTnUb)
(in-appendix, there is another pic of paradigm tool)

Kita khan tidak pernah berharap bila keputusan yang telah kita ambil saat ini, kelak tidak akan ada gunanya atau sia-sia atau tdk dapat dilanjutkan oleh penerus (anak-anak) kita kedepannya nanti, setidaknya sebagai ide awal demi kebaikan dan keberlangsungan hidup penerus kita disaat mana kita tdk dapat lagi hidup menemani mereka didunia fana ini….

Saya khawatir pembicaraan ini akan menjadi kearah yang lebih Philosophy, sementara yang sedang kita undergoing adalah seharusnya pembicaraan pragamatis ttg pemerintahan daerah dalam makna good governance, namun menurut salah satu pengalamaan pribadi kami, walau toh kita sedang kerja keras, tdk jarang filsafat itulah ruh dari semangat kita untuk tetap bersemangat, meneruskan, melanjutkan kerja kita yang sudah kita mulai dengan susah payah dan belum tuntas ini, dan akhirnya Semangat itulah yang membuat kita masih tetap hidup tegak dan tak kenal lelah menjalani kehidupan kita ini….

Cukup..cukup dulu, bilamana perlu kita hentikan dulu pembahasan yg berbau kental Filsafat ini.. Kita melihat dulu situasi negeri kita yang sedang bersiap akan melaksanakan Pil Presiden di bulan Juni ini nanti.. tp tetap dengan harapan akan mempengaruhi yang sedang kita pikirkan ini yaitu PR lama kita, pembahasan Administrasi Pemerintahan Daerah…( yg dalam skup kecil adalah Mata kuliah yang sedang kita ikuti).

“Change your paradigm and then everything is going to be changed..” (Dr Stephen Covey)
“Orang yang tidak bisa melayani... tidak bisa memerintah..” (Dr John Florint.)
(http://www.geocities.com/zulenglish/motivation.html)

Berorientasi pada Konsensus, ini adalah salah satu dari prinsip Good Governance yg versi Masyarakat Transparansi Indonesia diatas tadi..



Kita lihat ulasannya:

Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.

Wah ini akhirnya bisa mengundang banyak kemungkinan koalisi… hehehehehehe…mari senyum lagi…
Udah pun tau bahwa kita emang gak akan bisa hidup sendiri koq… masih mau ngotot…!

Sebagai salah satu warga akademis universitas yang kita banggakan ini, Universitas Darma Agung ini, mari kita terus menerus menjaga dan meningkatkan pola pikir dan daya pikir pasca sarjana kita….(kt anak-anak..cembbetull aja..  )

Once stated by Prof. John Donovan that “there is no man as an island”..
Tdk ada seseorang itu adalah bagaikan sebuah pulau tersendiri…
What do you think academy..?

As I always want to remind you all, anytime we want to administer the good government, we have to consider lot things involved, because this is not our own house or even not our own life.. apalagi kita juga bakalan hidup dalam situasi yang administrasinya kita sendiri yang juga turut serta menyusunnya, we cannot win our own self, we have to understand any needs of the environment and the people around us as it was stated above as the orientation to a consensus. We must win ourselves together. To live in a very peaceful life and in a good harmony, never worry that there won’t be any challenges, there will be still lots of competition, even when we have already been in a very “good” condition.

In Pancasila stated “democracy led by deliberations among representatives or Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. Itulah makanya dalam pemilihan caleg beberapa saat yg lalu kit sering dengarkan pendapat masyarakat yang mengatakan “Awas ! jangan lupa janji bila sudah terpilih nanti !” Alami, natural, masuk akal dan cukup manusiawi pendapat tersebut, sementara kita juga harus bisa menerima kealamian manusia yg lain yaitu..:
“Kalau sudah duduk, lupa bediri.!!”


Dalam suatu journal, pernah salah satu nggota Komisi II FPKS Jazuli Juwaini mendesak pemerintah, dalam hal ini (Depdagri) . tidak banyak ikut campur dalam urusan pemerintah daerah (Pemda). Sampai saat ini masih ada upaya dari pemerintah pusat untuk mengekang kekuasaan pemda. Misalnya, banyaknya Peraturan Pemerintah (PP) yang dikeluarkan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan UU No. 32/2004 tentang Otonomi Daerah (Otda).
"Prinsip Otonomi Daerah di Republik Indonesia belum sepenuh hati. Ini terbukti dalam pelaksanaan UU No. 32/2004 tentang Otonomi Daerah masih banyak klausul yang mengamanahkan pemerintah pusat membentuk PP. Setidaknya kini ada 32 PP untuk hal itu," tandas Jazuli saat Rapat Kerja dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Ma'ruf, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (6/2).

Ia mencontoh terbitnya Surat Edaran (SE) Mendagri No. 188/2006 tentang Tambahan Penjelasan Terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No 37/2005 tentang Perubahan atas PP No 24/2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD. "Ini bisa mengekang dalam menunjang kebijakan pembangunan daerah," katanya.
Langkah pemerintah tersebut, nilai caleg PKS asal Banten ini, sebagai bentuk intervensi pemerintah pusat atas kewenangan pemda. Oleh karena itu, dapat dimakllumi bila kemudian daerah melakukan penentangan atas peraturan-peraturan tersebut. "Karena itu wajar jika aturan dari pemerintah pusat itu menuai protes dari pemda, terutama dari pihak legislatif," tegas Jazuli.
Terkait dengan hal tersebut, Jazuli mengusulkan agar UU tentang Otda direvisi dan disempurnakan. "Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan terhadap anggota DPR yang telah melahirkan UU itu, tentu UU perlu perbaikan," harapnya.
Dijelaskannya, UU tentang Otda itu sebagai induk dari segala peraturan pemerintah tentang pelaksanaan Otda. Bila, aturan induknya kurang tepat, maka peraturan turunannya juga tidak beres.
Namun demikian, Jazuli mengaku bersyukur atas sikap Mendagri yang mau merima usulan revisi tersebut dalam waktu dekat ini.

Sebagai pelengkap pemahaman pra-adminitering, p z persembahkan beberapa permainan kooperatif dibawah ini, berharap kita semakin dapat memahami betapa tidak mudahnya, menyususn Adminitrasi Negara ini ….Selamat bermain dan Selamat menikmati perkuliahan ini…!
♠ PRIORITY SCALE GAME
●Baju, Bunga, Akar, Mobil, Sayur, Pegal, Sombong, Koper, Dinas, Cecak, Nasi….(alphabetically)

●Duck, Bag, Bug, Apple, Mob, Sophisticated, Zip, Pig, Satisfaction, Keywords, Promptly, Deeper, Change, Nasty… .(alphabetically)

●Bumi, Langit, Atap rumah, Fondasi bangunan, Burung terbang, Akar pohon, Awan, Atmosfera…. (vertically)

●Lubuk pakam, Pematang siantar, Tarutung, Tanjung morawa, Tebing tinggi, Medan, Binjai, Sei rampah, langkat…. (flat regional distance)

●Undang Undang Dasar 1945, Peraturan Presiden, Undang Undang, Peraturan Daerah, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah… (up to bottom rule of law)

♠ IN APPREC.PRESIDENTIAL ELECTION Why-And-Because GAME.

WHY…☻….????....BECAUSE….…..

DR ZUL SIDABUTAR, SH, MEd, EdD
PROGRAM PASCA SARJANA UNIV. DARMA AGUNG, Medan
URL: www.zulnews.blogspot.com EMAIL: zulenglish@yahoo.com

Jumat, 01 Mei 2009

HARI PENDIDIKAN NASIONAL RI


2 Mei 2009, tanggal keramat, tanggal di peringatinya hari lahir seorang tokoh pendidikan yang kelak akan menjadi Bapak Pendidkan Nasional bangsa ini, ya ..RM Suwardi Suryaningrat..yang lebih meminta dirinya kelak disebut sebagai Ki Hajar Dewantara, dengan Perguruan Tamansiswa nya sebagai wadah bagi seluruh ekspressi kemanusiaannya, kemerdekaannya, kebangsaaannya, budaya bangsanya, dan yang terpenting adalah Pendidikannya yang berorientasi pada Kodrat Alam, Kemanusiaan, Kebudayaan, Kebangsaan dan Kemerdekaan dalam darma baktinya kepada negeri tercinta Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dirgahayu Ki Hajar, Selamat Ulang tahun, mudah-mudahan kami semua sebagai generasi penerus bangsa akan dapat lebih memahami makna dibalik semua hasil karya mu bagi majulah tanah airku, tanah Indonesia Raya ini…

Karya Agung beliau yang cukup menggegerkan Pemerintah Adikuasa waktu itu adalah hanya sebuah artikel suara hati anak bangsa terjajah…

“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu!”

(Soewardi Soerjaningrat, “Als Ik Eens Nederlander Was”, De Express, 1913)

Tut Wuri Handayani, Ing Madya mangun karsa dan Ing Ngarso sung tulodho adalah panji-panji Pendidikan Republik Indonesia, kedalam makna senantiasa awas dan terjaga disetiap lini dan wilayah keberadaan kita semua, khususnya warga pendidikan, terutama sekali para guru atau pamong dalam mempersiapakan, merancang, melaksanakan atau mengamalkan dan mengimprovisasi seluruh pengalaman yang dikaitkan dengan perkembangan jaman dan cepatnya komunikasi di berbagai multimedia demi progress atau kemajuan faham pendidikan itu sendiri terutama pendidikan khas Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan merdeka. Terlebih lagi dalam mendidik, mengajar atau mengemong anak-anak, adik-adik dan para pair-partner kita semua untuk sebuah perjalanan proses belajar dan mengajar. Ingat ! kita semua para guru sebenarnya adalah hanya seorang siswa/ murid belaka yang lebih dulu tahu dan faham tentang ilmu, tidak lebih tidak kurang. Jangan pernah merasa diri kita para guru ini adalah lebih tahu dan lebih hebat dari siapapun. Perhatikan baik-baik bahwa kita dalam methode ilmiah atau lebih khusus kita sebut sebagai seorang yang sedang membelajari diri kita sendiri, membutuhkan banyak hipotesis bagi gerak kedepan, maka bukan mustahil bahkan lebih sering, terinspirasi pada objek pendidkan yang sedang kita kerjakan, artinya murid-murid kita adalah inspirasi utama kita kita dalam mengajar, jadikan mereka para murid kita sebagai Subjek bukan hanya sekedar objek pembelajaran.

Pintarkan dulu diri kita baru bisa membuat pintar orang lain, sementara kita belajar dari orang yang pintar atau yang telah kita bantu dan temani untuk menjadi pintar, maka kita kelak Insya Allah akan lebih pintar, maka teruslah berhubungan dengan orang yang pintar, agar kepintaran kita itu akan menjadi abadi dan menjaga diri dan karakter kita untuk tidak sok pintar dan suka “meminteri” orang lain. Ketulusan dan Kesederhanaan adalah salah satu tingkat kepintaran tertinggi, percayalah… bahwa ketulusan dan Kesederhanaan membuat sebuah pribadi kuat dan senantiasa siap menerima lagi dan terus menerima perkembangan Ilmu pengetahuan. Ini bukanlah sebuah teori, namun fakta.

Presiden RI yang Pertama, Bp Ir. Soekarno pernah berkata:

"... Sungguh alangkah hebatnya kalau tiap-tiap guru itu satu per satu adalah Rasul Kebangunan! Hanya guru yang dadanya penuh dengan jiwa kebangunan dapat 'menurunkan' Kebangunan ke dalam jiwa sang Anak"

by Presiden Soekarno.

Di tahun 1922 tercipta sejarah,
didirikan dengan bersusah payah 8 Dzulkaedah,
Ki Hajar yang menjadi pelopornya dengan tujuan mulia,
Perguruanku usaha rakyat itulah Tamansiswa…

Ini adalah salah satu dendang lagu-lagu ke Tamansiswaan yang dapat mengingatkan kita semua tentang tujuan mulia seorang Ki Hajar….

Hari ini, kita untuk yang kesekian kalinya memperingati HARDIKNAS, Hari Pendidikan Nasional…
Bagi anak-anak ataupun saudara-saudara mahasiswa dan rekan-rekan guru disekolah kita masing-masing mari sedikit kita renungi makna peringatan ini semua bagi kemajuan diri kita dulu, baru lingkungan kita dan seterusnya kepada bangsa kita dan seluruh umat manusia diseluruh dunia.
Memayu hayuning Saliro, Bongso, Dunyo lan Bawano.
Suci Tata Ngesti Tunggal.

Sekali lagi dirgahayu Ki Hajar ku… Mudah-mudahan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantisa memberi ampunan, rahmat dan kemuliaan kepadamu disisiNya…

It is also presented to my fellow-teachers and students of the Evergreen School in Seattle, Shoreline, Washington, USA, namely Dr Kathy,
Ms Janice Rapp, Ms Sue Stiltman, Omar, Andrew, Marrisa, Jane, Jude and All. Once we had ever been in a research of Tamansiswa Surabaya and Ki Hajar Dewantara in 1994, 1995 and 1996, now or today we all the nations of Indonesia are commemorating the Ki Hajar Dewantara’s birthday as the national day of Education.

Dan bagi seluruh siswa-siswi dan murid-murid khususnya murid-murid pak zul yang sedang belajar disekolah ini dan yang hari ini sdg memperingati Hardiknas, pak zul senantiasa berdoa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa agar kalian semua dapat menjadi generasi bangsa yang..
BIJAKSANA, SEMPURNA BADANNYA,
KUAT LAGI SEHAT DAN TAJAM PIKIRANNYA…
Jangan lupa senantiasa berbakti kepada orangtua, masyarakat dan agama dan beribadahlah selalu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Pengasih dan Penyayang….

Bagi keluarga besar Perguruan Tamansiswa, baik yang di Majelis Luhur Jogjakarta dan diseluruh Majelis Cabang di Indonesia dan di berbagai sekolah saya sampaikan salam kesukaan dan Khas Ki Hajar…..
SALAM DAN BAHAGIA.!!!

Kata salah seorang penyair bangsa ini, SANUSI PANE, beliau,
Ki Hajar Dewantara ini adalah Sebuah Teratai….
Teratai
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia,
Biar sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkau turut menjaga Zaman


Sabtu, 18 April 2009

KARYA AGUNG KI HAJAR DEWANTARA


Dear Fellows, let’s study again the valuable things left by the father of Indonesia Education, the Honourable Ki Hajar Dewantara or sang Teratai

Salah satu karya Agung beliau adalah sebuah artikel yg pada waktu itu, di jaman penjajahan Belanda sempat mengegerkan Dunia Barat.

Als Ik Eens Nederlander Was = ANDAIKAN AKU ANAK SEORANG BELANDA

“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu!”

(Soewardi Soerjaningrat, “Als Ik Eens Nederlander Was”, De Express, 1913)

"... Sungguh alangkah hebatnya kalau tiap-tiap guru di perguruan Tamansiswa itu satu per satu adalah Rasul Kebangunan! Hanya guru yang dadanya penuh dengan jiwa kebangunan dapat 'menurunkan' Kebangunan ke dalam jiwa sang Anak"

- Presiden Soekarno -

Berikut ini adalah sebuah artikel pendidikan karya Mas Priyo atau lebih tepatnya
Ki Priyo Dwiarso, (putra Alm Ki Hadisukatno)

Dalam salah satu artikel yg terdapat di www.tamansiswa.org

SISTEM AMONG MENDIDIK SIKAP MERDEKA LAHIR-BATHIN

Ditulis oleh Ki Priyo Dwiarso Jumat, 28 Maret 2008

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara merangkum konsep yang dikenal dengan istilah Among Methode atau sistem among. AMONG mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among” (momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa disebut pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang waktu. Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.
Sistem among mengharamkan hukuman disiplin dengan paksaan/kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Kini orang banyak melihat tayangan kekerasan, misalnya saja film anak “Tom & Jery” yang melaksanakan hukuman kepada sesama dengan meledakkan dinamit. Hal ini tidak sesuai dengan pendidikan anak bila kita ingat sifat kodrati anak “nonton, niteni, niroke”. Sinetron tertentu ada yang dengan lugas melampiaskan kekerasan dan dendam. Sebaiknya orang tua mencermati, mengarahkan dan memilih tayangan TV di rumahnya. Sistem Among dilaksanakan secara “tut wuri handayani” dimana kita dapat “menemukenali” anak, bila perlu perilaku anak boleh dikoreksi (handayani) namun tetap dilaksanakan dengan kasih sayang.
Ki Hadjar Dewantara menetapkan 7 azas Tamansiswa 1922 yang pada butir pertama berbunyi “Sang anak harus tumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei) itulah perlu sekali untuk segala kemajuan (evolutie) dan harus dimerdekakan seluas-luasnya. Pendidikan yang beralaskan paksaan-hukuman-ketertiban (regering-tucht en orde) kita anggap memperkosa hidup kebatinan sang anak. Yang kita pakai sebagai alat pendidikan yaitu pemeliharaan dengan sebesar perhatian untuk mendapat tumbuhnya hidup anak, lahir dan batin menurut kodratnya sendiri. Itulah yang kita namakan Among Methode.”
Selanjutnya butir ke-2 Azas Tamansiswa 1922 berbunyi “Pelajaran berarti mendidik anak-anak akan menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka fikirannya dan merdeka tenaganya.”
Pendidikan sistem among bersendikan pertama Kodrat Alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. Sendi kedua Kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri.
Ki Hadjar Dewantara menempatkan jiwa merdeka sebagai sifat kodrati sang anak yang harus ditumbuh kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran.
Ketika Ki Hadjar Dewantara melawan OO (onderwijs ordonantie) terlontar gagasan sekolah semesta dimana secara kodrati setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru. Dikembangkannya juga KBM (kegiatan belajar mengajar) melalui sifat kodrati anak dalam naluri KINDER SPELLEN.
Kinder Spellen (=dolanan anak) yaitu fase pertumbuhan jiwa makhluk hidup menuju dewasa yang menjadi “embrio” jiwa merdeka sang anak.
Anak kucing dan satwa lain mempunyai naluri bermain (kinder spellen) kadang mengendap seolah menghadapi ancaman musuh. Demikian pula anak manusia dalam fase ini anak senang bermain misalnya dakon, petak umpet. Dengan bermain tersalurlah sifat kodrati/naluri sang anak yang bebas merdeka, sekaligus melatih ketajaman panca inderanya. Bermain dapat melatih interaksi sensoris dan motoris yaitu koordinasi otak-mata-tangan, otak-mulut-tangan.
Ki Hadjar Dewantara sering menganjurkan para pamong untuk mengajak siswa sambil “bermain” dalam memberikan pelajarannya. Misalnya pelajaran ilmu bumi (geografi) dengan menggambar pulau Indonesia pada tanah/pasir dan menandai kota-kota dengan batu, gunungnya dengan gundukan kecil, hutan dengan lumut hijau. Pelajaran menghafal abjad dengan bernyanyi/tembang, pelajaran biologi dan botani (tumbuhan) dengan bermain jalan-jalan ke sawah/kebun dsb. Bahkan pelajaran seni dengan nyanyi/tari dolanan anak hingga kini masih menjadi ciri khas perguruan Tamansiswa.
Pelajaran dengan cara bermain dalam sistem among dapat menyentuh jiwa merdeka sang anak di semua tingkat usia. Ada pula pelajaran memerdekakan jiwa, pengendalian emosi dan kecermatan dalam jenis “permainan” GOLF yang bahkan dilakukan orang dewasa/tua. Dengan bermain golf, orang mendapat kebebasan dalam udara segar, sambil berlatih sportif mengendalikan diri untuk kesabaran, kecermatan physik dan emosional. Demikian pula diklat metoda “out bond” yang sejalan dengan metoda kinder spellen.
Kecuali kinder spellen, jiwa merdeka berkarya/berinovasi dapat pula dilaksanakan dalam pelajaran “ilmu terapan”. Dalam Azas Tamansiswa butir 2 disebutkan pula “Pamong jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik (menurut silabus) saja, akan tetapi harus mendidik siswa mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum.”
Misalnya kegiatan mading (majalah dinding) bisa dilakukan di kampung dengan isian Surat Kabar atau karya tulis warga karang taruna. Masyarakat akan merasakan manfaatnya, dan anak dapat menyalurkan naluri “bermain”nya. Demikian pula pada kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang kreatif.
Kinder spellen tempo doeloe masih mementingkan kemerdekaan dalam interaksi sosial misal petak umpet, gobak sodor dll, namun sekarang utamanya di kota besar “kinder spellen” banyak menjurus permainan individual. Dalam electronic game anak mampu bertahan lama seorang diri tanpa interaksi sosial. Sistem among dalam belajar-mengajar dengan metode kinder spellen secara berkelompok dapat mendidik interaksi sosial kepada peserta didik.
Praktek bermain merangsang tumbuhnya jiwa merdeka si anak, dan dalam bermain harus konsisten dan konsekuen pada aturan main yang disepakati.
Sistem among melakukan pendekatan secara KEKELUARGAAN artinya menyatukan kehangatan keluarga dengan sekolah dalam sistem wiyatagriya.
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa kemerdekaan itu tidak tak terbatas. Kemerdekaan dibatasi oleh tertib damainya masyarakat sehingga kemerdekaan seseorang tidak dibenarkan mengganggu kemerdekaan orang lain.
Kemerdekaan diri mengandung arti kemerdekaan yang bertanggung jawab atas pengendalian diri dan tidak melanggar kemerdekaan orang/golongan lain.
Seseorang tidak selayaknya “dengan merdeka” meletakkan material batu/pasir di pinggir jalan, karena mengganggu kemerdekaan pemakai jalan yang lewat. Walaupun ada Perda yang mengatur dan memberi sanksi mengenai hal itu, namun banyak masyarakat yang belum faham betul arti kemerdekaan diri yang sejati. Kemerdekaan pers seorang wartawan-pun seharusnya tidak etis bila memberi informasi yang mengganggu azasi orang lain.
Pendidikan jiwa merdeka dalam sistem among ternyata tidak hanya diperlukan oleh anak-anak di sekolah/bangku kuliah, namun perlu pula adanya pendidikan jiwa merdeka kepada masyarakat luas.
Pemimpin disegala lini adalah pamong masyarakat yang selayaknya mampu mendidik masyarakat dengan system among melalui Tri Logi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Tanpa keteladanan pimpinan di depan (ing ngarso), pro aktif mengikuti dinamika dalam masyarakat (ing madyo), kemudian menerapkan pembinaan/pengawasan melekat (tut wuri), maka pemahaman dan pelaksanaan pendidikan memerdekakan jiwa masyarakat mustahil dapat tercapai. Kalau pemimpin hanya bisa memerintah, tidak bisa memberi tauladan yang baik, hanya mementingkan pribadi atau golongannya saja, tidak bisa melakukan pembinaan dan pengawasan, maka fungsi pamong ini menyimpang dari pengertian sistem among. Pada galibnya jiwa masyarakat masih jauh dari merdeka karena dijajah kepentingan politik atau dijajah selera konsumerisme dampak iklan mesmedia. Jiwa hedonis menyesatkan manusia kedalam materialis yang parah dengan semboyan “karena berbelanja, maka aku ada”. Bagai zat karsinogen disinilah bibit koruptor kanker bangsa akan tumbuh subur.
Pembinaan jiwa merdeka di kalangan masyarakat akan memperkokoh wawasan kebangsaan dan memperkokoh jati diri bangsa sehingga dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia. Hal ini bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil di dalam keluarga, di sekolah, di lingkungan RT, dalam komunitas dan merambah ke seluruh lingkup nasional bangsa. Sistem among Tamansiswa ajaran Ki Hadjar Dewantara dapat membimbing menuju tercapainya insan yang merdeka lahir-batin sesuai cita-cita proklamasi 1945.
(Ki Priyo Dwiarso, Anggota Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa)

Jumat, 10 April 2009

ABU ZAR


Sosok sahabat yang satu ini sudah menjadi penentang pemujaan berhala sejak sebelum ia mengenal Islam. Meski besar di kelompok yang memuja berhala, namun Jundub bin Junadah, yang biasa dipanggil Abuzar, sejak kecil selalu menolak menyembahnya. Pemuda yang berasal dari suku Ghifar di bukit Waddan, dekat kota Mekkah ini, menganggap pemujaan berhala merupakan kepercayaan yang tidak masuk akal.

Abuzar pertama kali bersentuhan dengan Islam ketika ia mendengar kabar bahwa di Makkah ada seorang pria yang mengaku dirinya adalah nabi. Ia berharap pria ini memang seorang nabi dan kedatangannya bisa mengubah hati, pikiran, dan kepercayaan sukunya dari kegelapan.

Ia kemudian meminta adiknya yang bernama Anis untuk segera pergi ke Makkah untuk mencari kebenaran berita itu. Sesuai permintaan Abuzar, Anis pergi ke Mekkah dan bertemu Rasulullah.

Setelah itu, ia pulang dan menyampaikan apa yang ia lihat dan dengar di Makkah. Ia menyebut kalau sosok yang ia temui adalah sosok yang rendah hati, bersahaja, dan kalimat yang meluncur dari mulutnya bukanlah puisi atau syair yang dibuat manusia.

Mendengar hal tersebut, Abuzar sangat tertarik dan memutuskan untuk melihat sendiri ke Makkah. Namun Anis memperingatkannya untuk berhati-hati terhadap orang Mekkah yang membenci pria bernama Muhammad itu.

Di Makkah, karena tak memiliki tempat tinggal, ia tidur di dekat Kabah. Suatu malam, ketika tengah tertidur, Ali ibn abi Talib berjalan melewatinya. Menyadari orang yang dilewatinya adalah orang asing, Ali lalu membangunkan dan mengajak Abuzar menginap di rumahnya.

Paginya ia bangun, lalu kembali ke dekat Kabah untuk mencari sosok sang nabi. Namun ia tidak berkata dan bertanya apapun kepada siapapun sehingga ia tidak bertemu Nabi Muhammad SAW.

Malamnya, Abuzar kembali tidur di dekat Kabah. Ali yang melihatnya kembali mengajaknya menginap di rumahnya. Meski demikian, keduanya tidak bercakap-cakap sedikitpun.

Baru pada malam ketiga, Ali bertanya kepada Abuzar soal alasannya datang ke Makkah. Abuzar berkata ia bersedia mengungkapkan alasannya asal Ali mmembawanya kepada orang yang ingin ia temui. Setelah Ali setuju, Abuzar berkata bahwa ia datang dari jauh dan ingin menemui sosok nabi yang dikabarkan ada di Makkah. Ia menyebut ingin bertemu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh nabi tersebut.

Mendengar hal tersebut, seketika wajah Ali berubah menjadi cerah dan dipenuhi kegembiraan. Malam itu, Abuzar tidak bisa tidur karena kegembiraan dan rasa penasarannya yang luar biasa.

Pertemuan pertama itu terjadi di Makkah. Mendengar kisah Abuzar, Rasulullah kemudian membacakan beberapa ayat Alquran. Tidak butuh waktu lama untuk membuat Abuzar Al Ghifari membaca syahadat dan menjadi seorang Muslim.

Ia adalah salah satu sahabat yang pertama kali masuk Islam. Setelah itu, Abuzar menetap bersama Rasul di Mekkah. Ia belajar Islam dan Alquran dengan giat.

Khawatir dengan perlakuan orang Quraisy, Rasulullah meminta Abuzar untuk tidak mengumukan dirinya sudah menjadi seorang Muslim kepada orang Quraisy. Rasulullah khawatir Abuzar akan disiksa.

Namun dengan berani, Abuzar berkata, "Demi Allah yang ditangan-Nya nyawaku berada, aku tidak akan meninggalkan Makkah sampai aku pergi menuju Kabah dan menyatakan kebenaran kepada bangsa Quraisy."

Di tengah kerumunan warga Quraisy di dekat Kabah, Abuzah berkata dirinya telah bersyahadat. Mendengar hal itu, orang Quraisy menjadi sangat marah. Mereka mulai memukuli Abuzar dan bermaksud membunuhnya.

Namun untunglah ada Abbas bin Abdul Muttalib. Abuzar pun segera dilindungi dan diselamatkan oleh paman Rasulullah itu.

Kepada orang Quraisy, Abbas mengatakan bahwa Abuzar berasal dari suku Ghifar yang daerahnya dilintasi kafilah dagang Quraisy. Karena takut dibalas, akhirnya orang Quraisy membebaskannya.

Rasul kemudian meminta Abuzar kembali dan menyampaikan apa yang telah ia pelajari kepada sukunya. Abuzar kemudian kembali ke sukunya dan menemukan adiknya telah menjadi seorang Muslim juga.

Keduanya kemudian mengajak ibunya yang segera bersyahadat. Mereka tidak pernah berhenti menyebarkan Islam sehingga pada akhirnya, komunitas ini menjadi salah satu komunitas Muslim terbesar.

Setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah, ia menyusul ke sana. Abuzar kemudian memperkuat pasukan Muslim dalam perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Di Madinah, Abuzar meminta izin agar ia diperbolehkan melayani dan selalu menemani Rasulullah.

Setelah Rasulullah meninggal, Abuzar memutuskan untuk pergi dari Madinah. Ia merasa tidak ada lagi yang bisa ia lakukan di kota ini. Abuzar memutuskan pindah ke sebuah daerah di gurun kawasan Suriah. Ia tinggal disana selama masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Selama masa kekhalifahan Ustman bin Affan, Abuzar tinggal di Damaskus. Ia sangat perihatin melihat orang Islam yang senang dengan kehidupan duniawi dan senang hidup bermewah-mewahan. Sehingga kemudian ia dipanggil pulang ke Madinah oleh Usman.

Di Madinah, kritikannya tidak berhenti. Ia mengecam orang-orang yang menikmati kehidupan duniawi sehingga oleh Usman akhirnya ia diminta pindah ke Rubdhah, sebuah desa kecil di dekat Madinah.

Ia hidup dalam kesederhanaan. Seorang pria pernah datang ke rumahnya dan bertanya kepada Abuzar tentang barang apa yang ia miliki. ''Aku memiliki rumah di akhirat, dan itu merupakan milikku yang paling berharga,'' ujarnya. Abuzar bersikukuh hidup dalam kesederhanaan dan senantiasa berhemat atas apa yang ia miliki.

Suatu ketika, amir dari Suriah mengirimnya uang sebanyak 300 dinar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Abuzar kemudian mengembalikan uang tersebut dan menyatakan agar sang amir memberikannya kepada mereka yang lebih membutuhkannya daripada dirinya.

Sebagai salah seorang yang pernah nyantri di sebuah Panti Asuhan di desa Porong (yang tenggelam karena Lumpur Lappindonya itu), Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.. ingin saya melengkapi kisah Abuzar Al Ghifari ini seperti yang pernah diceriterakan guru saya yang terhormat Alm UST. H. Abdurrahim Nur, MA (Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Ampel Surabaya dan juga PWM Muhammadiyah Jawa Timur)

Ceriteranya begini, kata beliau…waktu itu…didesa yg terpencil dan sepi itu, Abuzar tinggal bersama istrinya menghabiskan hidup mereka dengan beribadah kepada Allah SWT. Satu saat beliau berkata kepada istrinya kalaulah tiba saat dimana Beliau harus menghadap kepada Allah SWT, agar supaya tidak merepotkan istrinya, beliau berkata jangan susah umi…keduk saja tanah didalam rumah ini sebesar tubuh saya, tunjangkan/ sorong dengan kakimu bangkai tubuh saya agar jatuh kedalam tanah yang sudah kamu keduk itu lalu tanam maka tuntaslah sudah tugasmu. Mendengar perintah tersebut tetulah sebagai seorang istri yang setia, beliau menangis dan bertanya kenapa buya berkata begitu, Abuzar bilang bahwa dia sudah mulai merasakan bahwa ajalnya, Insya Allah sudah kian dekat. Memang benar kawan tibalah saat ajalnya Abuzar, Meninggallah beliau. Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Dengan sangat sedih dan terharu istri Abuzar pun mulai melakukan segala perintah wasiat suaminya tersebut, tentu sambil berlinang air mata. (entah ya kawan…saya, pak zul ini..sudah beratus mungkin sudah beribu kali menceriterakan hal ini berulang-ulang baik kepada sahabat-sahabat saya, mahasiswa saya, keluarga saya, keluarga, tetangga dan murid-murid saya tetap saja saya menangis terharu dan keluarlah airmata saya, sebagaimana saat mana saya sedang mengetik dan posting tulisan ini…I don’t know why….)

Saya lanjutkan ceriteranya ya…..begitulah sambil mengeduk tanah untuk makam Abuzar rencananya, tiba-tiba Umi, istri Abuzar tersebut kedatangan tamu sebuah rombongan kabilah yang berhenti dan minta ijin untuk minta air, karena dekat rumah Abuzar terdapat sebuah sumur kecil. Sebagaimana biasanya Umi jelas mengijinkan mereka, namun sambil ngobrol-ngobrol, salah satu pimpinan kabilah atau rombongan tersebut betanya kepada umi, “Umi..seingat saya didesa ini, adalah tempat tinggal guru kami, yang namanya Abuzar Al Ghifari, apakah umi tahu ?” Umi mengangguk dan sambil menagis beliau ceriterakan wasiat suaminya tersebut, dan menunjukkan dimana mayat Abu Zar berada.

Pimpinan kabilah atau rombongan tersebut secara refleks dan sigap segera memanggil semua anggota rombongan dan berkata: “Ma ashirol muslimin rahimakumullah, ikhwan-ikhwan semuanya, sudah tiba saatnya bagi kita yang hidup kadang tidak tahu-menahu tentang rencana Allah, selain senantiasa meyakini bahwa maksud Allah lah yang terbaik dan yang paling betul bagi kita semua umatnya ini, yang semula kita hanya sekedar melewati desa ini dan numpang minum, ternyata kita sudah dipersiapkan oleh Allah untuk melaksanakan tugas kemusliman kita yang bersaudara ini semua, untuk merawat jenazah kekasih Allah yang sudah tiada ini.

Dia Abu Zar, bisa saja menganggap bahwa hidupnya tidaklah penting,
namun Allah SWT sebagai Khaliknya, pencipta semua insan-insan terbaik, tentu tidak akan rela membiarkan jenazah kekasihnya ini tergeletak mati begitu saja.
Mari sebelum kita meninggalkan desa ini, teriring salam kepada rasulullah Muhamad s.a.w, kita rawat jenazah kekasih Allah ini, kita mandikan, kita khafani, kita sholatkan dan kita makamkan dengan segala rasa hormat kita atas semua amal dan ibadahnya selama dia diberi Allah umur dan kehidupan, mudah-mudahan ampunan senantiasa dicurahkan Allah kepada kita semua..”

Nah, begitulah cerita guru saya dan saya sampai saat ini masih dan akan selalu sangat terkesan mendalam tentang pelajaran hikmah yg ditanamkan guru saya kepada saya khususnya untuk belajar senantiasa hidup bersahaja dan tanpa pamrih bahkan kepada Allah SWT sekalipun. Biarlah Allah SWT sendiri yang akan menentukan baik atau burukkah kita ini….

Abuzar meninggal dunia pada tahun 32 Hijriah. Terhadap sosoknya yang luar biasa, Rasulullah pernah berkata seluruh bumi dan langit belum pernah ada orang yang begitu tulus dan setia daripada Abuzar Al Ghifari.


Alllohumagfirlahu warhamhu wa 'afii wa'fuanhu....

Reproduced and enriched from:
http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=309

MOTIVATION AGAIN :)


"Motivation is a fire from within. If someone else tries to light that fire under you, chances are it will burn very briefly. "
~ Stephen R. Covey

"Do, or do not. There is no 'try'. "
~ Yoda

"Where the heart is willing, it will find a thousand ways. Where it is unwilling, it will find a thousand excuses."
~ Arlen Price

"Motivation is like food for the brain. You cannot get enough in one sitting. It needs continual and regular top ups."
~ Peter Davies

"People are always blaming their circumstances for what they are. I don't believe in circumstances. The people who get on in this world are the people who get up and look for the circumstances they want, and if they can't find them, make them."
~ George Bernard Shaw


Kamis, 09 April 2009

SELAMAT MENIKAH 2


DOA CALON MEMPELAI

Allohu robbi,
aku minta ijin … bila suatu saat aku jatuh cinta …
jangan biarkan cintaku untuk-Mu berkurang
Hingga membuatku LALAI akan adanya Engkau.

Allohu Robbi,
aku punya pinta, bila suatu saat aku jatuh cinta,
penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang TAK TERBATAS,
biar rasaku pada-Mu tetap UTUH.

Allohu Robbi,
izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta,
pilihkan untukku seseorang yang hatinya PENUH dengan kasih-Mu,
dan membuatku semakin mengagumi-Mu,

Allohu Robbi,
bila suatu saat aku jatuh hati,
Pertemukanlah kami, berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu.

Allohu Robbi,
pintaku yang terakhir adalah,
seandainya kujatuh hati, jangan pernah Kau PALINGKAN wajah-Mu dariku,
Anugerahkan lah aku cinta-Mu, … cinta yang TAK PERNAH PUPUS oleh waktu.
Amiiin…

SELAMAT MENIKAH


undangan nikah

04/09/2009 3:42 pm
Subjek: undangan nikah

Pesan:
pak Zul
mohon doa restu dari bapak
atas tasyakuran pernikahan kami di porong
12 April 2009, insyaAllah undangan dapat dilihat di
http://agungpurnomo.com/the-we...

Jawaban Mr Zul buat dik Agung di Univesitas Brawijaya Malang,

MY BLESSING TO YOUR NEXT COMING WEDDING...
always with love and feeling proud !!!

saya ada sedikit punya cerita ttg seorang nenek tua namanya Hj Turani Madjid, beliau ini salah satu org kayanya malaysia yang tinggal di Medan, tapi rajin ngaji dan sembahyang, bahkan beramal diusia nya yg sudah cukup uzur lah, sekitar 88 tahun. Di suatu sore ba'da sholat ashar, beliau mengajak saya makan crakcers dan minum teh hangat di salah satu ruangan rumah anak beliau yg di medan ini, seringkal beliau panggil saya ustad, ntah apa maksudnya... beliau bertanya kepada saya. "Ustad...saya hendak bertanya kepada anda, saya tahu anda secara perekonomian lumayan dan banyak relasi katanya, cuman apakah yg dilakukan seorang lelaki lajang atau bujangan atau sendirian selain melakukan dosa dalam hidup ini?
Seketika saya merasa terkejut dan tertampar rasanya, yang bertanya ini juga ahli ibadah dan cukup senior didalam memimpin hidup setidaknya utk dirinya dan anak-anak serta cucunya, tentu ini bukan sekedar pertanyaan sederhana bagi saya atau bisa juga saya anggap menyindir khan..? saya pun segera bersiap untuk membalas beliau dengan sebuah arumentasi yg saya pikir akan dapat membalas pertanyaan beliau itu, namun sebelum saya membantah atau memberi argumentasi saya, beliau melanjutkan pertanyaan kedua, "Ustad...katanya, saya tahu betul bila anda sebagai salah seorang guru yang pintar, tentu akan punya sejuta jawaban canggih atas pertanyaan saya tadi dan pasti akan dpt pula membuat Sang Tuhan akan mengangguk angguk tanda bisa..bisa.. tetapi saya ingin bertanya lagi kepada ustad, dimana hendak rezqi yang anda punyai itu anda salurkan, tak sudikah anda bersedekah kepada kami, kaum perempuan..? Astaghfirullah... utk yang kesekian kalinya saya harus tersentak dan tertampar rasanya, terlebih lagi pada pertanyaan yg terakhir itu.... saya diam terdiam dan membisu, dan tak terasa menitik air mata saya, tanda saya Kalah! atas nama hukum kemanusiaan saya kalah....

bagi kamu adikku sayang, Agung....selamat meenunaikan ibadah Nikah,

pandai pandailah kamu memilih yang hak dari yang bathil,
buat kisah indah Nikah mu ini dalam perwalimahannya,
lebih dari sekedar mengikuti Sunah Nabi dan juga lebih dari sekedar perjalanan kisah Cinta dua anak manusia, jadikan dia sebagai pertanda sudah dewasalah kamu melengkapi kesarjanaan mu yang telah kamu terima,
Agar makin Sujana dan bersahaja, dan teruskan semangat belajarmu,
belajar dari keadaan yg sekarang kamu tidak lagi sendirian tapi didampingi oleh salah satu cahaya matamu, pak zul hanya dpt turut serta berdoa kehadirat Allah SWT, Rabbana hablana min azwajina wa durriyatina qurrota'ayunin, waj'alana lil muttakina imamah....Pak Zul tunggu kamu dan keluargamu nanti di terminal keindahan persahabatan kita dalam khasanah keilmuan, walau mungkin tdk pada saat kamu resepsi, seketika ada tugas dari Boss FISIP, USU Medan bagi saya utk berangkat menuju UNIBRAW, saya pasti Insya Allah akan datang dan beri jabatan tangan pada kalian berdua, but last but not least from here by now I just want to say Congratulation !!,
mugi saged tho panjenenganipun sak kalihnyo dados pasangan ingkang sugeng lan srasi sak lami laminyo, ngantos kaken kaken lan ninen ninen, nuwun…sugeng krami mas, selamat menikah.

From DR Zulkarnain, Sidabutar, SH, MEd, EdD
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Dharma Agung dan Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia..

Kamis, 02 April 2009

PEMIKIRAN TIDAK ILMIAH


Ini adalah salah satu pembicaraan saya dengan siswa SMA Ar-Rachman, tempat saya juga mengajar di kota Medan. Ivan namanya, ketika saya bertanya padanya apakah dia akan kuliah, dia berkata “ Sebenarnya saya sih pengen kuliah Sir, tapi sir khan tahu kondisi saya dan perekonomian keluarga yg tdk mendukung…” Saya tersenyum mendengar ungkapan jujurnya tersebut, tapi saya hanya sedikit pengen membantah apa yang dia katakana tersebut, saya hanya bilang dia tidak seharusnya berkata begitu, justru harus mulai bisa belajar mengembangkan keadaan, saya rasa segala upaya yang telah diberikan oleh orang tua hingga dia bisa sampai ke jenjang SMA ini… hmm bukanlah hal yang gampang. Tinggal sekarang, berbekal pengetahuan dalam berteman, bergaul, lihat sana-sini, gabung sana sini bahkan Ivan ini juga salah satu teman bauk saya dalam dunia maya atau kami sering Online dan ada kami berteman dalam FS dan Facebook, lumayan paten lah ni anak, anak kota medan yang sempat punya pemikiran global begitulah kira kira kesimpulan sementara saya terhadap anak ini. Saya hanya perlu tegaskan sedikit padanya bahwa ini semua hanya keadaan, kenapa ketika dia beronline ria dia dapat mengumpamakan dirinya bukanlah atau bahkan lebih dari dia yang sebenarnya dengan kehidupannya sehari-hari. Seolah olah di mata kami teman-temannya di FS dan Facebook, dia adalah anak yg tdk kekurangan, hmm.. well, saya hanya pengen saja mengajak kalian semua wahai sobat2 muda, jgn apatis hanya karena keadaan, biarlah waktu dan pemikiran agresif dan progresif yang kita milki yang akan membuat kita kelak menjadi suatu sosok pribadi yg kita dambakan. Saya ambil contoh,andaikan taruhlah saya tdk kenal keluarga Ivan dan tidak mau tahu dia asal ceritanya bagaimana, saya tiba-tiba (ini mungkin saja loh) ingin mengajak dia merantau ke Jakarta, dan sya jumpakan dengan saudara atau teman-teman saya yg dunia impiannya seheboh Ivan,hmm saya gak ngerti lah anti hasilnya bagaimana,mereka khan bisa berteman, saling diskusi, saling mengisi dan berfikir tentang kehidupan mereka, tapi dlm arti mereka ini selevel dan mirip mirip begitu seleranya, saya bisa kita pastikan Ivan akan dpt melupakan sejenak kehidupan yang tdk nyaman yg dia dapati selama ini di keluarganya, sejenak dia akan hidup dengan lebih bersemangat dan kaya akan cita-cita dan ide, walaupun dia sebenarnya tinggal di JKT juga gak nyaman-nyaman bgt dengan perekeonomian. Kos dikamar kecil, berbagi dengan beberapa teman sekamar yg nota bene pekerjaan juga masih mocok-mocok istilah Medannya, gak ada dan walaupun ada, gak tetap. Tapi Ivan dan teman-temannya itu akan tetap ceria dan bahagia dan bersemangat dlm menjalani hidup, mereka tdk hanya mengkonsumsi makanan tp juga spirit, semangat hidup yg mereka yakini pasti akan lebih baik.. hm Insya Allah semnagat yg seperti inilah yang tdk akan pernah memikirkan gagal dan susah dan miskin.. kita, kalau mau menyadarinya sebenarnya sejak mana kita bisa melihat, merasakan, menyentuh, jalan,bekerja, bersuara dsbnya, sebenarnya kita sudah diberi Tuhan Allah dasar-dasar kekayaan. Bagi semua teman-teman mudaku yang akan menyelesaikan UAN, tetap semangat. Lihatlah masa depan dengan lebih baik dan lebih bagus, percayalah Tuhan Allah sayang pada kita semua, Khususnya SMU SMK Ar-Rachman Medan,SMUN 1, 2, 4 dan 17, SMU PacaBudi Medan, SMU N 1, 2, 5, 9 dan 11 Surabaya, SMU Muhammadiyah 2 Surabaya, SMU SMK Tamansiswa Surabaya, Medan, Jakarta, Bandung, Pematang Siantar dan Binjai, SMU N 1, 2, 3 dan SMK Gresik lengkap dengan SMU dan SMK Semen Gresik nya, selamat sukses. I miss you All, (Khusus buat Ivan, kirim salam buat cewek kamu, kapan kita nyanyi di NAV Karaoke, Medan, hehehehe…)

Rabu, 01 April 2009

belajar bahasa


Hampir semua orang saat ini sangat berkeinginan untuk bisa menguasai bahasa asing, khususnya bahasa inggris, yah..masuk aja di akal karena dunia kian sempit dan dekat jaraknya, tapi ada yang harus kita simak baik-baik tentang ragam bahasa, ada lebih dari 500 macam bahasa diseluruh dunia, di Indonesia saja ada lebih dari 100 macam bahasa yang dalam kategori bahasa local, ok..kesukaan atau kepentingan akan belajar menguasai suatu bahasa adalah hak masing masing orang, namun keterbatasan waktu, jarak dan ruang tentu akan membantu kita memilih bahasa dalam skala prioritas, nah untuk itu sangat saya sarankan pandai pandailah memilih bahasa yg saudara perlukan dan saudara pun suka atau bisa menikmatinya, ini bisa dpertimbangkan sense of philosophy suatu bahasa atau juga karena history dipakainya suatu bahasa, atau juga mungkin kita pernah mendengar suatu bahasa diucapkan orang dan kita menikmatinya walau tak tahu arrtinya, atau karena kita punya girl/ boy friend dari bangsa lain, atau kita bercita cita untuk dpt travelling kesuatu negara dimana suatu bahasa diucapkan atau juga karena tuntutan study, dorongan keluarga, clan ataupun teman dan saingan kita, and bisa juga karena target bisnis kita, oleh karenanya kita mesti selektif dalam bahasa yang akan kita upayakan untuk dapatnya kita berbahasa akan suatu bahasa, hmmmm agar saudara ketahui saja ini bukan saran yg terlalu ilmiah sih..tapi berdasarkan pengalaman kami, upaya ini lebih efektif dan murah dan asik setidaknya bagi kami, hehehehehehe... mulailah dengan menghafalkan syair lagu suatu bahasa yg sdg akan kita pelajari, sering sering mengucapkannya dengan keras dengan atau tanpa nada. Agar dapat menjadi banyak serie..... saya cukupkan aja dulu sampai disini and selamat menikmati hehehehehe.

Love expression in a perspective of education (a study of learning stimulation)


April 1, 2009 at the cafeteria of

Magister Study Pembangunan,

Pasca Sarjana, FISIP, USU, Medan

It was at the very early morning when I was with two of my best friends, Prof Marlon Sihombing and Prof Baddarudin Rangkuti. We just made a friendly chatting about how to stimulate university students to enjoy the lessons, research and be skillful for the learned lessons. As we know now the spirit of learning among our students are still far away of the needs they have to possess. There are many reasons about this matter, the economic matter, the hi-tech development, the short knowledge to face the future and so on. As the expert of sociology, Prof Baddaruddin told us that we have to know that our students still have the doubt what are they going to do and to be. The pattern of life is now so complex, until we can see now almost young men or women do not have strong determination about life pattern which they should take. More often the ideas and inspirations came from the life-style directed by some movies on television and also the up to date trend done by some celebs. In a world of leading competition to attract the society to do, to buy and to have, it will be a part of our participation as educators to save the mind of our youth. We cannot let them enjoying all offered by the multi-media entertainment, we must also give them things needed to bring for their future. But the problem now as it was told by the expert of state administration, Prof Marlon, how to attract their interests? Can we win this different level competition ? of course the things offered by the television for instance will be more effective and interesting, so what should we do then?

Having cups of black coffee, served by the MSP adm, I just tried to tell them one not funny story about love. In a love story of a man and a woman, usually we see that a woman tends to ask more that a man, and it’s often done by asking many many times the similar questions such as..”Honey, Do you love me…?”, ..”Don’t you miss me today?”, “What do you feel about me now, dear..?”. The man usually does not give direct response, even, sometimes get insulted and angry because of such silly questions, It might be because in men perspective, his attendance beside or near his lover or the woman actually must have shown her how much the man loves his lover… Once I have ever asked a man about this, you know what his answer was… actually in this life we don’t need the uttering wether we love or not, what we want is just the attitude or behavior to love or not to love, simply it might be often found in a banner the saying such as NATO, No Action Talk Only is Useless. I know that our this morning conversation is simple but I believe more that as the experts, both of my best friends are having new ideas in their head now because I saw them smiling while finishing the last drop of their coffee and starting to do our job in our own departments. I my self still remember my past love-story how I loved and to be loved….hmm just smile. Is love also an educational stimulating?.. American people said “Big deal!" Have a nice day fellows…